BEKASI SELATAN, POSKOTA.CO.ID - Sebanyak 6.000 santri dari 60 pesantren memadati Alun-Alun M. Hasibuan di Jalan Pramuka Nomor 59, Kelurahan Marga Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Rabu 22 Oktober 2025.
Kegiatan dalam peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025 itu berlangsung meriah dan khidmat ini dibuka langsung oleh Wali Kota Bekasi Tri Adhianto didampingi Wakil Wali Kota Abdul Harris Bobihoe.
Dalam sambutannya, Tri menegaskan pentingnya peran santri dalam membangun karakter bangsa serta memperkuat nilai-nilai keagamaan di tengah masyarakat, khususnya di Kota Bekasi.
“Santri adalah pilar moral bangsa. Dari pesantren lahir generasi yang berakhlak mulia, berkarakter kuat, dan cinta tanah air. Pemkot tentunya juga berkomitmen mendukung penguatan peran santri dalam membangun kota yang religius, harmonis, dan berdaya saing,” kata Tri, Rabu, 22 Oktober 2025.
Baca Juga: Bupati dan Wali Kota Bekasi Bantah Isu Jual Beli Jabatan, Tegaskan Proses Seleksi Diawasi KPK
Tri menekankan, semangat “Jihad Santri, Jayakan Negeri” yang menjadi tema nasional tahun ini harus dimaknai sebagai perjuangan melalui ilmu pengetahuan, kerja keras, serta kontribusi positif bagi masyarakat.
Acara Hari Santri Nasional tersebut turut dimeriahkan dengan pawai ribuan santri dari 60 pesantren yang menampilkan beragam atraksi menarik, mulai dari drumband, pembacaan shalawat, hingga parade bendera pesantren.
Rute pawai dimulai dari Asrama Haji Bekasi dan berakhir di Alun-Alun Kota Bekasi, disambut meriah oleh warga yang memadati sisi jalan sepanjang jalur kegiatan.
Selain pawai, acara juga diisi dengan doa bersama untuk keselamatan bangsa serta penampilan seni islami dari para santri. Seluruh rangkaian kegiatan berjalan tertib, aman, dan penuh kekhidmatan hingga siang hari.
Baca Juga: Pegawai SPPG di Bekasi Diduga Dilecehkan Atasan, Korban Lapor Polisi dan Kemnaker
Ia menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat, termasuk para kiai, pengasuh pesantren, aparat keamanan, dan masyarakat yang turut menjaga kondusivitas selama kegiatan berlangsung.
“Santri masa kini bukan hanya penjaga nilai keagamaan, tapi juga pelopor perubahan di berbagai bidang seperti pendidikan, sosial, ekonomi, hingga lingkungan. Semangat jihad santri harus menjadi energi moral bagi pembangunan Kota Bekasi,” tuturnya. (cr-3)