JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Wacana mobil nasional kembali mencuat setelah Presiden Prabowo Subianto menyampaikan target ambisius bahwa Indonesia akan memiliki mobil buatan sendiri dalam tiga tahun ke depan.
Janji ini menandai babak baru dalam perjalanan panjang menuju kemandirian industri otomotif nasional sebuah impian yang sudah bergema sejak era 1990-an, namun belum pernah benar-benar terwujud.
Pernyataan Prabowo tersebut disampaikan dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara pada Senin, 20 Oktober 2025. Ia mengungkapkan bahwa langkah konkret sudah dimulai, mulai dari pengalokasian dana hingga penyiapan lahan untuk pembangunan pabrik.
Namun, detail teknis seperti jenis kendaraan, mesin, maupun model yang akan dikembangkan, belum diungkap lebih lanjut.
Baca Juga: Deretan Motor Listrik 2025 dengan Performa Setara 600cc: Tenaga Gahar, Desain Futuristik
Meski belum ada kepastian resmi, dua kandidat kuat muncul di tengah publik. Pertama, i2C (Indigenous Indonesian Car) mobil listrik konsep hasil kolaborasi PT Teknologi Militer Indonesia (TMI) dan tim desain Italia, Italdesign. Kedua, Maung MV3, kendaraan taktis produksi PT Pindad yang sebelumnya digunakan di lingkungan militer, namun belakangan mulai dikembangkan dalam versi sipil.
i2C diperkenalkan pertama kali dalam ajang GIIAS 2025 sebagai bentuk komitmen TMI terhadap kemandirian dan inovasi lokal. Mobil ini masih berupa clay model skala 1:1, namun desainnya sudah menunjukkan karakter modern khas mobil listrik.

Menurut Budi Wuraskito, Design Advisor TMI, proses menuju produksi massal tidak sebentar. Dibutuhkan 20 hingga 30 unit prototipe untuk melewati serangkaian uji keselamatan, termasuk tabrakan dari berbagai sisi. Jika semua berjalan sesuai rencana, produksi massal dapat dimulai pada akhir 2027 atau awal 2028.
Langkah ini bisa menjadi fondasi penting dalam mendorong industri otomotif nasional masuk ke era elektrifikasi. Namun, tantangan besar tetap menanti, mulai dari kesiapan ekosistem baterai, biaya produksi, hingga daya saing terhadap merek asing yang sudah mapan.
Berbeda dengan i2C yang masih berupa konsep, Maung MV3 sudah digunakan secara operasional oleh instansi pertahanan. Mobil buatan PT Pindad ini dikenal dengan karakter tangguh dan desain boxy khas kendaraan militer. Dilengkapi kaca anti peluru, bodi tahan amunisi, serta ban run-flat, Maung menjadi simbol kekuatan dan ketahanan.
Versi sipilnya diklaim memiliki fitur yang lebih ramah pengguna, seperti automatic footstep, kamera 360 derajat, hingga head unit berukuran 12 inci. Meski demikian, jika Maung benar akan menjadi salah satu calon mobil nasional, tantangan terbesar adalah melakukan transformasi dari kendaraan taktis menjadi kendaraan komersial yang efisien, ekonomis, dan sesuai kebutuhan pasar.