BEKASI SELATAN, POSKOTA.CO.ID - Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno, menilai pembangunan proyek Wisata Air Kalimalang di Kota Bekasi perlu memperhatikan aspek transportasi dan ketersediaan lahan parkir agar tidak menimbulkan kemacetan di sekitar lokasi wisata.
Menurutnya, kebanyakan masyarakat masih mengandalkan kendaraan pribadi untuk menuju objek wisata, sehingga pemerintah perlu memikirkan solusi agar arus lalu lintas tetap lancar.
“Sekarang kebanyakan orang kalau berwisata kan pakai kendaraan pribadi, ada yang bawa motor, mobil. Jadi lahan parkirnya harus dipikirkan supaya tidak mengganggu jalan di sekitar lokasi,” ujar Djoko saat dikonfirmasi, Rabu, 15 Oktober 2025.
Djoko menegaskan, pemerintah perlu menyiapkan area parkir khusus yang lokasinya strategis namun tidak berada tepat di sekitar kawasan wisata.
Baca Juga: Imbas Proyek Wisata Air, Jalan Kalimalang Bekasi Ditutup dan Diberlakukan Contraflow
Hal ini penting agar kendaraan wisatawan tidak menumpuk di tepi jalan yang berpotensi menimbulkan kemacetan.
“Intinya harus disiapkan lapangan parkir yang strategis. Tempatnya di mana, ya itu terserah pemerintah. Yang penting jangan dekat jalan tempat wisatanya,” katanya.
Selain itu, Djoko juga menyoroti pentingnya keterlibatan Dinas Perhubungan (Dishub) dalam pengaturan arus lalu lintas selama proyek berjalan hingga saat wisata dibuka nanti.
“Dalam pembangunan proyek seperti ini, penting sekali melibatkan dinas perhubungan agar bisa mengatur lalu lintas di sekitar wisata,” ujarnya.
Ia menambahkan, solusi kemacetan bisa dihindari jika transportasi umum di Kota Bekasi dibenahi. Menurutnya, dengan sistem transportasi umum yang baik, pengunjung tidak perlu membawa kendaraan pribadi ke kawasan wisata.
“Sebenarnya tidak perlu parkir yang luas kalau angkutan umumnya bagus. Jadi orang ke sana naik transportasi umum. Tapi pertanyaannya, apakah jalan ke sana dilewati transportasi umum? Kalau iya, pasti lebih efektif,” jelas Djoko.