Kegiatan pelatihan dan sertifikasi tukang di Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Selasa, 14 Oktober 2025. (Sumber: Poskota/Nurpini Aulia Rapika)

JAKARTA RAYA

Tingkatkan Kompetensi Tukang, Anggota Komisi V DPR Dorong Program Pelatihan Berkelanjutan

Selasa 14 Okt 2025, 18:45 WIB

BEKASI UTARA, POSKOTA.CO.ID - Anggota Komisi V DPR RI, Sujatmiko meninjau pelaksanaan pelatihan dan sosialisasi tukang di wilayah Kecamatan Bekasi Utara, Selasa, 14 Oktober 2025.

“Ya, jadi hari ini kami mengadakan training profesi pertukangan. Tujuannya untuk melatih kompetensi masyarakat, para tukang agar menambah keahlian yang bisa bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari maupun untuk peningkatan ekonomi,” kata Sujatmiko di lokasi, Selasa, 14 Oktober 2025.

Sujatmiko menjelaskan, pelatihan ini merupakan bagian dari program Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di bawah Dirjen Bina Konstruksi, yang membawahi uji kompetensi dan standarisasi nasional di bidang konstruksi.

“Selama ini banyak masyarakat awam yang belum memahami tata cara pembangunan yang benar. Jadi, melalui pelatihan ini, kita ingin memperbanyak orang yang paham dan terampil,” ucapnya.

Baca Juga: Imbas Proyek Wisata Air, Jalan Kalimalang Bekasi Ditutup dan Diberlakukan Contraflow

Dalam pelatihan tersebut, peserta dibekali berbagai keterampilan seperti cara membuat BG Stik, teknik mengaci dan mengecat, perhitungan standar bahan baku dan waktu agar efisien, hingga cara menilai kondisi bangunan yang perlu perbaikan.

“Nantinya, para tukang yang lulus akan mendapatkan sertifikat kompetensi, yang bisa dipertanggungjawabkan saat bekerja. Pesertanya ada yang masyarakat umum, ada juga yang sudah berprofesi sebagai tukang,” katanya.

Ia menegaskan, program ini bersifat berkelanjutan dan akan dilaksanakan dua kali dalam setahun di berbagai titik wilayah.

“Ya, program ini akan berkelanjutan. Setahun bisa dua titik. Kalau bisa, setiap kecamatan nanti ada pelatihan seperti ini,” ujarnya.

Baca Juga: Kementerian PUPR Gencar Sertifikasi Pekerja Konstruksi di Bekasi

Sujatmiko juga mengaitkan program ini dengan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) yang dikelola Komisi V DPR RI. Para tukang yang sudah lulus pelatihan dan memiliki sertifikasi bisa ikut serta dalam program tersebut.

“Para tukang yang sudah ikut sertifikasi bisa dilibatkan dalam program renovasi rumah tidak layak huni. Jadi manfaatnya nyata, baik bagi tukang maupun masyarakat,” tuturnya.

Ia berharap ke depan semakin banyak generasi muda yang tertarik menekuni profesi tukang. Mengingat Bekasi jadi salah satu kota dengan angka pembangunan yang cukup tinggi.

“Profesi pertukangan ini sangat menjanjikan, karena kebutuhan pokok manusia bukan hanya sandang dan pangan, tapi juga papan. Kalau yang bergerak di bidang pertukangan sedikit, biaya renovasi akan mahal karena orangnya terbatas,” katanya.

Ia menegaskan, cakupan program pelatihan tukang dapat diperluas supaya bisa menjangkau banyak orang.

“Harapan saya program ini makin banyak dan berkelanjutan. Kalau bisa, tiap kecamatan ada pelatihan, supaya semakin banyak tenaga tukang profesional di Indonesia,” ujar dia.

Baca Juga: Tegaskan Efisiensi Anggaran, Wali Kota Bekasi Larang Air Kemasan dalam Rapat ASN

Salah seorang peserta, Adha Tarmizi, 35 tahun, mengaku sangat terbantu dengan adanya program peningkatan kualitas pekerja konstruksi yang digelar Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Menurutnya, pelatihan tersebut tidak hanya memberikan pengetahuan teknis, tetapi juga meningkatkan profesionalisme para tukang di wilayah Bekasi Utara dan Medan Satria.

“Sebagai peserta saya merasa pelatihan ini sangat bagus, karena bisa meningkatkan kualitas tukang, khususnya di wilayah Bekasi Utara dan Medan Satria. Dengan adanya sertifikasi ini, menunjukkan bahwa para tukang sudah memiliki standar kualitas yang bersertifikat,” ucap dia.

Adha mengatakan, para peserta mendapatkan materi tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3), penggunaan alat pelindung diri (APD), serta teknik pengecatan yang baik.

Adha Tarmizi 35 tahun, salah seorang peserta kegiatan pelatihan dan sertifikasi tukang di Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Selasa, 14 Oktober 2025. (Sumber: Poskota/Nurpini Aulia Rapika)

“Yang diajarkan itu pertama tentang K3, penggunaan APD, dan kualitas pengecatan. Baru ini pelatihan dari Kementerian PU. Mungkin di hari kedua nanti akan langsung praktik di lapangan,” tutur dia.

Pelatihan itu berlangsung selama dua hari penuh pukul 08.00-17.00 WIB. Ia berharap kegiatan tersebut bisa terus dilakukan secara berkelanjutan agar para tukang di Bekasi memiliki daya saing dan peluang kerja yang lebih baik.

“Saya harap dengan adanya pelatihan ini bisa meningkatkan kualitas tukang. Terus bisa dikontribusikan ke tingkat yang lebih tinggi atau diterapkan di tempat kerja yang layak. Siapa tahu nanti dari pihak PU juga membuka kesempatan kerja bagi peserta yang sudah bersertifikat,” katanya.

Lebih lanjut, ia mengikuti jejak orang tuanya sebagai tukang selama dua tahun terakhir. Adha sering mengerjakan proyek kecil seperti pembuatan pagar dan perbaikan rumah.

“Saya sudah dua tahun jadi tukang, mengikuti orang tua. Dari pembuatan pagar dan sebagainya, sudah berjalan cukup lama. Jadi dengan adanya sertifikasi ini, sangat menguntungkan buat tukang-tukang yang belum punya sertifikat,” ujar dia.

Ia menambahkan, manfaat yang diperoleh dari pelatihan ini tidak hanya berupa peningkatan keterampilan dan sertifikasi resmi dari Kementerian PUPR, tetapi juga memperkaya wawasan teoretis yang belum tentu didapat di lapangan.

“Benefit yang didapat ya dari skill jadi tukang, terus dapat sertifikat dari Kemen PU. Kalau di lapangan kan biasanya cuma praktik, nah di sini kita dapat teori juga. Itu membantu banget karena teori dan praktik itu berbeda,” tuturnya. (cr-3)

Tags:
sertifikasitukangDPRBekasi

Tim Poskota

Reporter

Febrian Hafizh Muchtamar

Editor