TAMBORA, POSKOTA.CO.ID - Bertahun-tahun warga RW 03 Kelurahan Jembatan Besi, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, hidup di permukiman padat yang minim sinar matahari.
Salah sebuah lokasi berada di Gang Venus. Di permukiman padat ini, warga hidup berdampingan satu sama lain dengan minim sinar matahari.
Ketua RT 02 RW 03 Kelurahan Jembatan Besi, Mokh Ikhsan mengatakan, kondisinya lebih membaik daripada sebelum 2020.
“Sekarang udah banyak gang yang kena sinar matahari, kalau dulu memang ketutup banget, jadi pas tahun 2020 itu ada kebakaran, dari situ sudah mulai ada imbauan,” kata Ikhsan saat ditemui, Kamis, 9 Oktober 2025.
Baca Juga: Berkenalan dengan Gang Venus, Pemukiman di Jakbar Minim Paparan Matahari
Saat kebakaran terjadi, Ikhsan mengatakan pemerintah setempat meminta gang diperlebar dengan cara meminta agar setiap rumah diberikan space minimal 30 centimeter.
Ketika memasuki gang Venus, motor harus bergantian. Pasalnya, jalan hanya muat untuk satu kendaraan.
“Nah sekarang gak nya udah mulai lebar, ada space lah buat satu motor jalan, buat keranda mayat jalan. Kalau dulu keranda aja sampai enggak muat, enggak bisa lewat,” tuturnya.
Di RT 02 sendiri, kata Ikhsan, ada sekitar 60 bangunan rumah warga terdiri dari 110 kepala keluarga. Namun, beberapa kepala keluarga disebut sudah tidak lagi tinggal di kawasan tersebut.
Baca Juga: Nyamar Jadi Ojol, Dua Pria Curi AC Mal di Tambora
“Paling 90-an KK yang benar-benar tinggal di sini, sisanya KK bayangan lah. Maksudnya orangnya ada di sini, terus pindah, tapi mungkin belum urus dokumen,” jelasnya.
Meski minim sinar matahari, Ikhsan menyampaikan, warga tidak memiliki masalah kesehatan serius.
“Kalau warga sakitnya cuma batuk pilek aja paling, kalau lagi musim pancaroba. Soalnya di sini kawasannya enggak banjir juga,” ujar dia.
Ketua RT 01, Tuti mengungkapkan Gang Venus memiliki sedikitnya 60 rumah. Permukiman ini sulit terpapar sinar matahari, karena sebagaian besar rumah berlantai dua.
Baca Juga: Detik-detik Kebakaran di Tambora Jakbar, Ipul Terbangun setelah Ibunya Berteriak
“Jadi karena pada bikin kos di lantai dua, jadi sinar mataharinya ya kehalang sama bangunan lantai dua yang banyak dijadiin kos-kosan,” katanya.