POSKOTA.CO.ID - Pertandingan klasik antara Persija Jakarta vs Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Bung Tomo pada Rabu (8/10) diprediksi berlangsung penuh intensitas.
Persija datang dengan tren negatif usai tiga laga tanpa kemenangan, sementara Persebaya mengusung kepercayaan diri tinggi setelah menahan imbang Dewa United meski bermain dengan sepuluh orang.
Pertarungan ini bukan sekadar perebutan tiga poin, tetapi juga soal gengsi dua klub besar di kancah sepak bola Indonesia.
Baca Juga: Khawatir Anak Keracunan, Orang Tua Murid di Bekasi Bawakan Bekal Makanan
Tren Negatif Persija Jelang Lawatan ke Surabaya
Ungkapan “sudah jatuh tertimpa tangga” menggambarkan situasi Persija Jakarta saat ini. Macan Kemayoran gagal meraih kemenangan dalam tiga pertandingan terakhir, bahkan harus menelan dua kekalahan beruntun.
Padahal, awal musim Liga Super Indonesia 2025/2026 sempat menjanjikan dengan tiga kemenangan dan satu hasil imbang yang membuat Persija menempel ketat Borneo FC di klasemen.
Namun grafik performa menurun tajam. Persija ditahan Bali United 1-1, kemudian kalah 0-2 dari PSM Makassar, sebelum akhirnya dipermalukan 1-3 oleh Borneo FC.
Kekalahan terakhir itu menjadi pukulan telak. Gol-gol dari Joel Vinicius, Kei Hirose, dan Douglas Coutinho hanya mampu dibalas Gustavo Almeida lewat gol hiburan di menit akhir.
Pelatih Mauricio Souza mengakui kelemahan timnya dalam mengantisipasi serangan balik lawan.
“Secara permainan, kami sebenarnya punya lebih banyak tembakan ke gawang dan lebih dominan,” ujar Souza.
Namun dominasi itu tidak berbuah hasil. Souza menegaskan efektivitas harus menjadi fokus utama.