Mensos Tinjau Lapak Bibit Karang Taruna Bogor Beromzet hingga Rp150 Juta

Senin 29 Sep 2025, 09:22 WIB
Mensos Gus Ipul dan Ketum Karang Taruna meninjau lapak bibir buah anggur dan alpukat di Sukahati, Cibinong, Kabupaten Bogor. (Sumber: Istimewa)

Mensos Gus Ipul dan Ketum Karang Taruna meninjau lapak bibir buah anggur dan alpukat di Sukahati, Cibinong, Kabupaten Bogor. (Sumber: Istimewa)

CIBINONG, POSKOTA.CO.ID Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) bersama Ketua Umum Karang Taruna Budisatrio Djiwandono meninjau lapak bibit anggur dan alpukat di Kelurahan Sukahati, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.

Mereka mengapresiasi kiprah Karang Taruna setempat dalam mengembangkan usaha pembibitan.

Lapak yang berdiri sejak 2010 itu kini berkembang menjadi pusat pembibitan anggur dan alpukat di lahan seluas 8.500 meter persegi.

Tercatat ada 3.500 pohon dengan omzet Rp130–150 juta per bulan, dari harga bibit Rp25 ribu per pohon.

Baca Juga: Perebutkan Piala Gubernur, Ratusan Pesilat Betawi Unjuk Kebolehan di TMII

Lahan dikelola Ruslan bersama kader Karang Taruna Kabupaten Bogor. Mereka berhasil menghasilkan bibit unggul, termasuk 70 varian anggur impor dan alpukat Garuda Yaksa.

Budisatrio menilai usaha berbasis anak muda ini perlu diperluas agar bisa menginspirasi daerah lain.

“Kang Ruslan dan teman-teman Karang Taruna yang sejak 2010 konsisten mengembangkan pembibitan. Harapan kita, semakin banyak anak muda yang berdaya seperti ini,” ujarnya, Senin, 29 September 2025.

Gus Ipul juga mengapresiasi langkah inovatif Karang Taruna yang mampu menghadirkan usaha berkelanjutan berbasis ketahanan pangan.

“Ini sudah kerja nyata, yang bisa ditiru di tempat lain. Karang Taruna juga berkontribusi langsung pada ketahanan pangan, salah satu program prioritas Presiden,” kata Gus Ipul.

Baca Juga: Maksa Ngamen di Dalam Bus Rombongan Ibu-ibu, Pria di Puncak Bogor Diamankan Polisi

Dalam kunjungan tersebut, Budisatrio, Gus Ipul, dan Wamensos Agus Jabo turut memetik dan mencicipi langsung anggur serta alpukat yang siap panen.

Selain menghasilkan bibit, lapak Sukahati juga memasuki musim panen. Dari bibit hingga berbuah pertama butuh waktu 8–9 bulan, dengan potensi panen dua kali setahun.

Anggur hasil budidaya lokal ini tak hanya untuk konsumsi masyarakat, tetapi juga berpotensi mengurangi ketergantungan impor. (cr-6) 


Berita Terkait


News Update