POSKOTA.CO.ID - Banyak orang membeli emas dengan harapan bisa mengamankan nilai aset untuk investasi jangka panjang.
Namun, di balik popularitasnya, menabung emas bukan tanpa risiko. Banyak pemula yang tergiur membeli emas dengan cara yang kurang tepat
Dalam panduan ini, ada beberapa strategi menabung emas yang cerdas dan aman, khususnya bagi pemula.
Dengan memahami prinsip dasar, memilih platform atau tempat beli yang terpercaya, dan menerapkan strategi rutin, menabung emas bisa menjadi jalan efektif untuk investasi jangka panjang.
Mari kupas tuntas strategi menabung emas untuk investasi hingga kesalahan fatal yang sering terjadi saat membeli emas.
Baca Juga: Kunjungi Tambang Emas PT Antam, Rudy Susmanto Ajak Pengelola Jaga Kelestarian Alam
Kesalahan Fatal Saat Membeli Emas
Berikut beberapa kesalahan yang sering terjadi saat membeli emas seperti dikutip dari kanal YouTubeStrategi Keuangan.
1. Membeli Perhiasan untuk Investasi
Salah satu kesalahan paling umum adalah membeli perhiasan emas dengan tujuan investasi.
Meski terlihat menarik, harga jual kembali perhiasan biasanya lebih rendah karena potongan biaya pembuatan dan desain.
Sebagai alternatif, disarankan membeli emas batangan atau memanfaatkan tabungan emas digital yang menawarkan likuiditas lebih tinggi dan harga jual lebih transparan.
2. Tidak Mengecek Keaslian Emas
Keaslian emas adalah hal krusial yang sering diabaikan. Banyak pembeli tergiur harga murah tanpa memverifikasi sertifikat atau asal emas tersebut.
Sebaiknya, hanya beli di toko resmi atau platform digital terpercaya, seperti Pegadaian, Antam, atau marketplace resmi emas.
Hal ini memastikan emas yang dibeli memiliki nilai nyata dan aman untuk jangka panjang.
3. Tidak Memiliki Tujuan Finansial yang Jelas
Menabung emas tanpa tujuan yang spesifik sama saja seperti menabung tanpa arah.
Tentukan tujuan keuangan terlebih dahulu, misalnya biaya haji, pendidikan anak, dana pensiun, atau investasi jangka panjang.
Dengan tujuan jelas, Anda bisa menentukan jumlah emas yang harus dibeli dan kapan target tersebut tercapai.
4. Menggunakan Dana Tidak Aman
Kesalahan fatal lainnya adalah menggunakan dana darurat, uang belanja anak, atau bahkan meminjam untuk membeli emas.
Praktik ini sangat berisiko, karena fluktuasi harga emas bisa memicu kepanikan.
Gunakan dana dingin, yaitu dana yang tidak diperlukan untuk kebutuhan mendesak, agar investasi tetap tenang dan konsisten.
Baca Juga: Emas vs Crypto di 2025: Ternyata Ini Pemenangnya!
Strategi Menabung Emas untuk Pemula
Agar menabung emas efektif dan menguntungkan, pemula perlu menerapkan strategi yang tepat. Berikut panduannya.
1. Tentukan Tujuan Keuangan
Menentukan tujuan adalah langkah pertama yang paling penting. Dengan mengetahui tujuan, seperti menyiapkan dana pendidikan anak atau dana pensiun, Anda dapat merencanakan jumlah emas yang dibutuhkan serta jangka waktu menabung.
2. Pilih Platform atau Tempat Beli yang Aman
Keamanan transaksi sangat penting. Pilihlah toko emas resmi, Pegadaian, Antam, atau aplikasi marketplace terpercaya.
Hal ini membantu memastikan keaslian emas dan mempermudah proses jual-beli di kemudian hari.
3. Gunakan Dana Dingin
Gunakan dana yang tidak dibutuhkan untuk kebutuhan mendesak. Strategi ini membuat menabung lebih nyaman dan aman.
Dengan cara ini, harga emas yang naik atau turun dalam jangka pendek tidak akan menimbulkan kepanikan.
4. Strategi Cost Averaging
Strategi ini berarti membeli emas secara rutin dengan nominal tetap, misalnya Rp50.000 per minggu atau Rp200.000 per bulan, tanpa memperhatikan fluktuasi harga.
Cost averaging membantu mengurangi risiko membeli di harga tinggi sekaligus melatih disiplin menabung.
Jika konsistensi, total investasi emas akan lebih stabil dan sesuai target jangka panjang.
Menabung emas bukan hanya tentang membeli logam mulia, tapi juga tentang strategi, disiplin, dan tujuan yang jelas.
Dengan memahami jenis emas, kesalahan umum, dan strategi menabung, pemula bisa mulai menabung emas dengan aman dan menguntungkan.
Disclaimer: Konten ini bersifat edukatif dan informatif, bukan merupakan saran keuangan profesional.
Setiap keputusan investasi harus disesuaikan dengan kondisi finansial pribadi, tujuan, serta toleransi risiko masing-masing individu.
.jpg)
