POSKOTA.CO.ID - Kabar menggembirakan datang bagi masyarakat Jakarta. Pembangunan Light Rail Transit (LRT) Jakarta Fase 1B kini mencatat progres signifikan sebesar 69,88 persen hingga pekan kedua September 2025.
“Proyek LRT Jakarta Fase 1B terus menunjukkan perkembangan positif,” ujar Direktur Proyek LRT Jakarta, Ramdani Akbar, dalam keterangan resmi yang dikutip dari TVRi News, Rabu, 17 September 2025. Pernyataan ini menandai langkah besar menuju realisasi transportasi publik yang lebih modern, efisien, dan ramah lingkungan di ibu kota.
Proyek ambisius sepanjang 6,4 kilometer ini akan menghadirkan lima stasiun baru yang dibangun di lokasi-lokasi strategis untuk mendukung mobilitas masyarakat.
Baca Juga: Jakarta Running Festival 2025: Strategi Pemprov DKI untuk Perkuat Branding Kota dan Dukung UMKM
Daftar Stasiun Baru LRT Jakarta Fase 1B
- Stasiun Pemuda Rawamangun
- Stasiun Pramuka BPKP
- Stasiun Pasar Pramuka
- Stasiun Matraman
- Stasiun Manggarai
Menurut Ramdani Akbar, “Perkembangan signifikan terlihat di Zona 1, khususnya pada ruas Jalan Pemuda Rawamangun dan Jalan Pramuka Raya dengan capaian 69,06 persen” (TVRi News, 17 September 2025).
Rincian Progres Pembangunan Per Stasiun
- Stasiun Rawamangun – 78,45%
Pekerjaan arsitektural mendekati akhir, meliputi finishing, sistem MEP (Mekanikal-Elektrikal), serta pembangunan pintu masuk sisi timur. - Stasiun Pramuka BPKP – 52,17%
Fokus pengerjaan masih pada struktur utama dan instalasi sistem pendukung. - Stasiun Pasar Pramuka – 33,76%
Proses konstruksi intensif tengah berlangsung, bersamaan dengan pengerjaan di Pramuka BPKP. - Stasiun Matraman – 49,53%
Progres menunjukkan kemajuan stabil menuju target penyelesaian. - Stasiun Manggarai – 19,62%
Tahap pembangunan awal sudah berjalan dengan dukungan rekayasa lalu lintas di kawasan Jalan Sultan Agung–Jalan Minangkabau sejak Januari 2025, dan diperkirakan berlangsung hingga Agustus 2026.
Baca Juga: Marselino Absen, Ini 28 Pemain Timnas Indonesia Pilihan Patrick Kluivert
Manfaat Strategis LRT Jakarta
Proyek senilai Rp5,5 triliun ini sepenuhnya dibiayai melalui APBD DKI Jakarta. Keberadaannya diproyeksikan menjadi solusi transportasi jangka panjang bagi ibu kota dengan manfaat utama:
- Memangkas waktu perjalanan lintas Jakarta Timur hingga pusat kota.
- Mengurangi kemacetan dengan mendorong peralihan pengguna kendaraan pribadi ke transportasi massal.
- Mengurangi emisi karbon sesuai program pemerintah dalam menciptakan sistem transportasi berkelanjutan.
- Integrasi transportasi publik di Stasiun Manggarai yang menjadi hub utama pertemuan KRL, MRT, dan kereta jarak jauh.
LRT Jakarta Fase 1B nantinya mampu mengangkut hingga 80 ribu penumpang per hari secara bertahap.
Sebagai kelanjutan dari LRT Jakarta Fase 1A (Kelapa Gading–Velodrome), proyek ini akan menghadirkan jaringan transportasi yang lebih komprehensif. Integrasi moda transportasi modern ini bukan hanya soal efisiensi perjalanan, tetapi juga merupakan langkah penting dalam menghadapi tantangan urbanisasi Jakarta yang semakin kompleks.
Pembangunan stasiun-stasiun baru juga diharapkan memberi nilai tambah bagi kawasan sekitarnya, termasuk pertumbuhan ekonomi mikro, peningkatan aksesibilitas, dan pengembangan tata kota berkelanjutan.
Dengan capaian pembangunan mencapai hampir 70 persen, LRT Jakarta Fase 1B menjadi simbol transformasi transportasi publik di Jakarta.
Proyek ini tidak hanya sekadar menambah moda transportasi baru, tetapi juga mempertegas komitmen pemerintah daerah dalam menciptakan sistem transportasi massal yang modern, ramah lingkungan, dan terintegrasi.
Ke depan, keberadaan LRT Jakarta diharapkan mampu menjadi salah satu solusi utama untuk mengurangi kemacetan kronis di ibu kota serta mendorong kebiasaan baru masyarakat dalam menggunakan transportasi umum.