BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Masyarakat di Kota Bekasi menilai pemerintah daerah maupun tokoh masyarakat belum menunjukkan peran aktif menangani kasus LGBT. Kekhawatiran warga semakin besar lantaran kasus masih tinggi.
Ridwan, 35 tahun, warga Kota Bekasi, menyebut, penanganan LGBT dan HIV harus lebih serius. Menurutnya, pemerintah belum maksimal dalam mengambil langkah nyata.
"Saya pikir saat ini pemerintah belum berperan aktif dalam kasus LGBT. Buktinya kasus HIV masih tinggi. Ini kan yang jadi titik persoalannya juga," kata Ridwan kepada Poskota, Selasa, 23 September 2025.
Ridwan menambahkan, dirinya pernah bertemu penyintas LGBT yang mengaku terluka secara emosional dan gagal dalam percintaan, hingga akhirnya terjerumus pergaulan bebas.
Baca Juga: KAI Tutup Perlintasan Jalan Perjuangan Bekasi selama Jalur Rel Diperbaiki
"Faktornya banyak, jadi penanganannya juga harus berbeda-beda. Butuh peran tokoh masyarakat dan agama untuk membantu," ujarnya.
Sementara itu, warga lain bernama Slamet, 38 tahun, memiliki teman penyintas LGBT yang kini dikucilkan keluarga dan lingkungannya. Ia mengaku prihatin meski tidak membenarkan perilaku tersebut.
"Tanpa bermaksud membenarkan, saya kasihan sama dia. Sekarang sudah dijauhi dan dikucilkan. Saya harap pemerintah segera cari solusi ampuh agar masalah ini tidak meluas, apalagi sudah merambah usia anak sekolah," ujarnya.
Baik Ridwan maupun Slamet berharap ada sosialisasi sedini mungkin di lingkungan sekolah. Menurut mereka, peran guru, tokoh agama, hingga tokoh masyarakat sangat penting untuk menekan angka LGBT dan HIV.
Baca Juga: Ketua Komisi III DPRD Bekasi Balik Serang Rekan Dewan, Siap Bongkar Dugaan Penyimpangan
"Mudah-mudahan HIV di Kota Bekasi bisa cepat turun kalau ada solusi konkret dari Pemkot," tuturnya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi, 50.583 orang menjalani tes HIV, lalu ditemukan 321 kasus baru sepanjang Januari hingga Juli 2025. Namun, jumlahnya berkurang daripada tahun sebelumnya.
Pada 2022, 47.963 orang diperiksa, lalu ditemukan 922 kasus HIV baru. Kemudian 74.295 orang diperiksa pada 2023, lalu ditemukan 882 kasus HIV baru.
Sementara itu, 80.061 pemeriksaan tes HIV di Kota Bekasi dilakukan pda 2024, dan ditemukan 706 kasus HIV baru.
Baca Juga: Anggota DPRD Bekasi Laporkan Ketua Komisi, Ngaku Ditoyor Usai Rapat APBD
Adapun pada 2025, kasus HIV baru ditemukan di berbagai kelompok usia, mulai dari bayi hingga di atas 50 tahun. Namun, mayoritas terjadi pada usia produktif. (CR-3)