KEBAYORAN BARU, POSKOTA.CO.ID - Rangkaian kecelakaan yang melibatkan bus TransJakarta kembali menjadi sorotan publik. Dalam bulan September ini saja, tercatat sudah terjadi tiga kali kecelakaan, sementara pada Agustus lalu terjadi dua insiden, salah satunya bahkan mengakibatkan korban jiwa.
Menanggapi situasi tersebut, Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI Jakarta, Nurhasan, menyampaikan keprihatinannya atas serangkaian kecelakaan lalu lintas yang melibatkan bus TransJakarta. Karena itu meminta agar pengelola TransJakarta segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem operasional yang berjalan saat ini.
"Kami sangat prihatin dengan kejadian ini. Ini bukan lagi insiden biasa, tapi sudah menjadi rangkaian yang harus disikapi serius. Apalagi kalau sudah sampai memakan korban jiwa," ujar Nurhasan kepada wartawan, Minggu, 21 September 2025.
Nurhasan menjelaskan, berdasarkan pemantauan dan informasi yang didapat, bahwa beberapa kecelakaan tersebut diduga kuat disebabkan oleh faktor eksternal.
Seperti pengendara sepeda motor yang menerobos jalur busway dan mengagetkan pengemudi bus. Sehingga dengan demikian, pengemudi bus TransJakarta tak patut sepenuhnya disalahkan.
Baca Juga: Transjakarta Kecelakaan 3 Kali pada September, Pramono Segera Evaluasi
"Informasi terakhir menyebutkan, kecelakaan itu terjadi karena ada motor yang tiba-tiba masuk ke jalur busway. Sopir kaget, kehilangan kendali, dan akhirnya keluar jalur. Ini jelas faktor eksternal yang di luar kendali pengemudi," ucap Nurhasan.
Meski demikian, kata Nurhasan menekankan bahwa pihak TransJakarta tetap tidak bisa lepas tangan begitu saja.
Evaluasi menyeluruh tetap perlu dilakukan, termasuk memastikan bahwa semua Standar Operasional Prosedur (SOP) dijalankan dengan konsisten dan berkala.
"SOP harus dijalankan terus-menerus, tidak bisa hanya di awal saja. Apalagi ini menyangkut keselamatan masyarakat. Kondisi fisik dan mental para pengemudi juga harus diperhatikan. Kalau pengemudi capek, stres, atau tidak fokus, itu bisa jadi faktor risiko besar," kata Nurhasan.
Selain. Itu, Politikus Gerindra itu juga menyoroti pentingnya edukasi kepada masyarakat untuk tidak sembarangan memasuki jalur khusus TransJakarta, yang memang diperuntukkan hanya untuk bus dan kendaraan darurat. Maka Kesadaran masyarakat juga harus ditingkatkan bahwa jalur busway bukan jalur umum.
"Hanya kendaraan TransJakarta dan kendaraan darurat seperti ambulans yang boleh melintas. Kalau semua masuk seenaknya, ya risikonya besar," kata Nurhasan.