Kondisi lantai 1 Pasar Blok G Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Jumat, 19 September 2025. (Sumber: Poskota/Pandi Ramedhan)

JAKARTA RAYA

Pedagang Blok G Tanah Abang Mengeluh Sepi Pembeli: Kadang Seharian Enggak Laku

Jumat 19 Sep 2025, 12:59 WIB

TANAH ABANG, POSKOTA.CO.ID – Kondisi Pasar Blok G Tanah Abang, Jakarta Pusat, semakin memprihatinkan. Banyak pedagang memilih gulung tikar karena sepi pembeli.

Di lantai dasar, hanya tersisa kios yang menjual bahan-bahan untuk pembuatan karpet, jok, hingga tas. Sementara di lantai 1 masih ada pedagang sepatu dan perlengkapan sekolah, meski sebagian kios terlihat tutup.

Masrul, 43 tahun, pedagang sepatu yang sudah puluhan tahun berjualan di sana, mengatakan Pasar Blok G mulai sepi sejak 2019 dan semakin parah saat pandemi Covid-19.

"Semenjak tangga enggak ada (tahun 2019) itu mulai sepi, terus dihantam Covid-19 kan," ujar Masrul, Jumat, 19 September 2025.

Ia mengenang, sekitar 2015, Pasar Blok G masih menjadi primadona karena pengunjungnya membludak. Namun kini, suasana kian lengang.

Baca Juga: KCD Sebut Kasus Bullying di SMKN 1 Cikarang Barat Terjadi di Luar Pantauan Sekolah

"Sekarang makin lama makin sepi, pedagang banyak yang tutup, banyak yang gulung tikar," jelasnya.

Masrul mengaku omzetnya kini bergantung pada momen tertentu, seperti libur panjang atau tahun ajaran baru.

"Ramainya paling Sabtu-Minggu, kalau hari libur masih laku 5 pcs, kalau hari biasa kadang cuma 1 pcs, malah kadang enggak laku sama sekali," ungkapnya.

"Sama kalau momen masuk tahun ajaran baru, anak-anak pada masuk sekolah, nah ramainya paling pos momen itu aja sih," tambahnya.

Selain itu, ia menyebut persaingan dengan toko online membuat kondisi semakin sulit.

"Udah gitu sekarang kalah sama online. Kalau kayak saya jual online mah enggak bakal laku, pasti kalah penjualannya karena harganya lebih murah di online," kata Masrul.

Baca Juga: 3 Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Sendiri di Studio

Hal serupa disampaikan Tatang, 41 tahun, seorang penjahit di Pasar Blok G. Menurutnya, penjualan online yang makin marak ditambah daya beli masyarakat yang menurun membuat pasar kian ditinggalkan.

"Apalagi sekarang kan daya beli masyarakat juga lagi susah," ucap Tatang.

Ia menilai, kondisi pasar juga perlu mendapat perhatian pemerintah, termasuk soal fasilitas.

"Kayak misalnya keberadaan parkiran, itu harus diperhatiin, terus juga tempat misalnya los sayuran," katanya.

Saat ini, Pasar Blok G memiliki empat lantai: lantai dasar, lantai 1, lantai 2, dan lantai 3. Namun, lantai 2 dan 3 sudah tidak aktif sama sekali. Pintu menuju kedua lantai itu bahkan ditutup total. 

Tags:
sepi pembeligulung tikarJakarta PusatPasar Blok G Tanah Abang

Pandi Ramedhan

Reporter

Fani Ferdiansyah

Editor