Ilustrasi campak sebagai penyakit menular. (Sumber: Freepik)

JAKARTA RAYA

Waspada KLB Campak di jakarta, Pengamat Ingatkan Pentingnya Imunisasi Lengkap

Kamis 18 Sep 2025, 14:52 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pengamat Kesehatan, Dicky Budiman, mengingatkan masyarakat menguatkan kewaspadaan penyakit campak yang kembali memicu Kejadian Luar Biasa (KLB) di sejumlah wilayah Jakarta.

Dicky menjelaskan, campak merupakan penyakit yang disebabkan virus dengan tingkat penularan sangat tinggi. Penularannya bisa melalui udara, baik batuk, bersin, maupun percikan ludah saat berbicara.

“Campak ini angka reproduksinya sangat tinggi, artinya satu orang bisa menularkan ke delapan hingga belasan orang lainnya," kata Dicky kepada Poskota, Kamis, 18 September 2025.

"Kalau dalam satu ruangan tertutup dengan sirkulasi udara buruk, hampir semua orang bisa tertular, apalagi bila belum mendapat imunisasi lengkap,” ucapnya menambahkan.

Baca Juga: Begini Langkah Sudinkes Jakbar Tangani Kasus Campak di Kelurahan Cengkareng

Ia menuturkan, gejala awal campak biasanya ditandai demam tinggi, batuk, pilek, serta mata merah. Selanjutnya, muncul ruam merah yang menyebar dari wajah hingga seluruh tubuh.

Atas dasar itu, ia menegaskan, daya tahan tubuh harus diperkuat demi mencegah penyakit tersebut.

“Campak ini bisa menurunkan imunitas untuk sementara waktu, sehingga penderita rentan terinfeksi virus atau bakteri lain. Pada anak dengan gizi buruk atau daya tahan tubuh rendah, komplikasinya bisa berbahaya, seperti radang paru, diare berat, radang otak, bahkan berujung kematian,” katanya.

Menurutnya, pencegahan paling efektif dilakukan dengan imunisasi campak atau MR sesuai jadwal. Selain itu, pasien terinfeksi perlu diisolasi agar tidak menularkan ke orang lain.

Baca Juga: Pengamat Sebut Kasus Campak di Jakarta Bisa Ditekan dengan Langkah Ini

“Tracing atau pelacakan kontak juga penting. Pasien harus istirahat, diberi gizi baik, vitamin A, atau multivitamin lain. Kunci utamanya tetap isolasi agar penularan bisa ditekan,” tutur dia.

Dalam situasi KLB, kata Dicky, masyarakat perlu menjaga pola hidup sehat, memperbaiki gizi, serta segera melengkapi imunisasi anak. Bagi orang dewasa yang belum pernah divaksinasi atau ragu dengan status imunisasinya, Dicky menyarankan segera suntik campak.

“Kalau ada KLB, hindari kerumunan di area terdampak, gunakan masker, dan bila terekspos langsung dengan penderita campak, segera konsultasikan ke dokter untuk kemungkinan pemberian vaksin,” kata dia.

Selain itu, Dicky mengingatkan, bagi pasien yang terinfeksi campak, dianjurkan untuk tetap berada di rumah dan tidak melakukan kontak dengan orang lain. Jika muncul gejala berat seperti sesak napas atau demam tinggi yang tidak kunjung turun, segera hubungi tenaga kesehatan.

Baca Juga: Kasus Campak di Jakarta Meningkat, Warga Diimbau Perkuat Imunisasi dan PHBS

“Yang terpenting adalah isolasi, menjaga asupan gizi, dan memantau kondisi kesehatan. Dengan langkah-langkah ini, kita bisa menekan potensi meluasnya wabah campak,” ujarnya.

Sementara itu, Dicky mengingatkan perempuan yang merencanakan kehamilan untuk mendapatkan vaksin MMR.

“Sebaiknya mendapatkan vaksin MMR minimal satu bulan sebelum hamil, karena infeksi campak saat kehamilan bisa berdampak buruk bagi janin,” kata dia. (CR-4)

Tags:
Jakartagejala campakpenyakit campakcampak

Tim Poskota

Reporter

Febrian Hafizh Muchtamar

Editor