JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Barat melakukan sejumlah langkah penanganan terkait temuan 38 kasus campak yang masuk kategori Kejadian Luar Biasa (KLB) di Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng.
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Sudinkes Jakarta Barat, Arum Ambarsari memaparkan langkah pertama, yakni penguatan pengawasan di wilayah Jakarta Barat dengan tata laksana kasus berupa pemantauan kontak erat serta pengiriman spesimen campak.
"Kemudian, pelaksanaan Outbreak Respon Imunisasi (ORI) dan imunisasi kejar," kata Arum melalui pesan singkat di Jakarta, Senin, 15 September 2025.
Arum menjelaskan, campak merupakan penyakit yang dapat menular melalui udara, seperti percikan cairan dari mulut, sekresi hidung serta sentuhan dengan benda terkontaminasi, maka warga perlu melakukan sejumlah langkah pencegahan.
Pihaknya pun menganjurkan untuk segera melakukan vaksinasi campak rubella sesuai jadwal yang telah ditentukan.
"Lalu, menerapkan perilaku hidup bersih sehat dan datang ke fasilitas kesehatan jika bergejala ruam," kata Arum.
Dia menambahkan terkait KLB campak di wilayah Kelurahan Kapuk, masyarakat diimbau agar lebih waspada. Khususnya diimbau agar tetap melakukan gaya hidup bersih.
"Harus khawatir kalau belum imunisasi. Jadi, anaknya segera diimunisasi dan terapkan perilaku hidup bersih sehat," ucap Arum.
Sampai dengan saat ini, KLB campak masih terkonfirmasi di wilayah Kelurahan Kapuk, sementara wilayah lainnya masih dianalisis.
"Saat ini masih di Kapuk, wilayah lain menunggu hasil analisis. Untuk yang KLB, ya," jelas Arum.
Sebelumnya diberitakan, Dinas Kesehatan DKI Jakarta melaporkan adanya peningkatan kasus campak dan rubella sepanjang September 2025.
Berdasarkan data terbaru, tercatat 218 kasus campak dan 63 kasus rubella di ibu kota.
Meski jumlah kasus meningkat, kabar baiknya tidak ada laporan kematian akibat kedua penyakit tersebut.