Sudah Bergaji Dua Digit tapi Masih Boros? Ini Cara Mengaturnya agar Lebih Berkembang (Sumber: Pinterest)

EKONOMI

5 Strategi Cerdas Mengatur Gaji Dua Digit agar Bisa Berkembang dan Tidak Habis di Tengah Bulan

Senin 15 Sep 2025, 14:50 WIB

POSKOTA.CO.ID - Bagi banyak pekerja, khususnya fresh graduate, memiliki gaji dua digit terdengar seperti pencapaian besar. Nominal yang tampak menjanjikan sering dipersepsikan sebagai jalan menuju kemapanan hidup. Namun, realitasnya tidak sesederhana itu.

Pendapatan tinggi kerap diikuti dengan penyesuaian gaya hidup yang lebih mewah. Contoh sederhana, seseorang dengan penghasilan minimum mungkin puas berbelanja produk terjangkau secara online. Sebaliknya, mereka yang memperoleh gaji belasan juta rupiah bisa terdorong membeli pakaian bermerek atau berlibur ke luar negeri.

Fenomena ini dikenal sebagai lifestyle inflation. Saat penghasilan meningkat, pengeluaran pun ikut naik. Jika tidak dikendalikan, peningkatan pendapatan hanya menghasilkan rasa aman finansial semu, bukan kestabilan jangka panjang.

Baca Juga: Perbandingan Spesifikasi iPhone 17 Pro vs iPhone 17 Pro Max

Risiko Finansial di Balik Gaji Besar

Seseorang dengan penghasilan tinggi cenderung menghadapi risiko finansial lebih besar. Hutang konsumtif, cicilan rumah mewah, kendaraan baru, hingga gaya hidup hedonis bisa menggerus pendapatan. Tanpa pengelolaan yang matang, gaji dua digit bisa habis bahkan sebelum akhir bulan.

Risiko lainnya adalah kurangnya perencanaan untuk masa depan. Banyak orang fokus pada penghasilan bulanan tanpa memperhatikan dana darurat, investasi, atau persiapan pensiun. Akibatnya, meski berpenghasilan besar, mereka tetap rentan ketika menghadapi kondisi darurat seperti sakit, kehilangan pekerjaan, atau krisis ekonomi.

Prinsip Mengelola Gaji Dua Digit

Berikut strategi praktis agar gaji besar benar-benar bermanfaat:

1. Lacak Setiap Pengeluaran

Mencatat pengeluaran adalah langkah dasar dalam pengelolaan keuangan. Dengan melacak arus uang masuk dan keluar, Anda bisa mengidentifikasi kebocoran finansial.

Langkah sederhana ini membantu menghindari pemborosan dan memberi dasar yang kuat dalam pengambilan keputusan keuangan.

2. Terapkan Prinsip “Nabung Dulu, Belanja Nanti”

Sering kali, orang menabung hanya dari sisa belanja. Padahal, cara paling efektif adalah menyisihkan tabungan di awal. Misalnya, dari Rp15 juta gaji bulanan, langsung sisihkan Rp3 juta untuk tabungan sebelum membelanjakan sisanya.

Metode ini memastikan tabungan tetap konsisten tanpa terganggu oleh godaan konsumsi. Tabungan bisa dialokasikan untuk:

3. Tetapkan Tujuan Keuangan Jangka Pendek dan Panjang

Tujuan keuangan adalah kompas yang mengarahkan keputusan belanja. Contohnya:

Dengan target jelas, setiap rupiah yang dibelanjakan memiliki arah. Bukan sekadar konsumsi, tetapi bagian dari strategi hidup.

4. Buat Pembagian Gaji yang Tepat

Alokasi gaji harus seimbang antara kebutuhan, tabungan, dan gaya hidup. Model pembagian populer adalah 50-30-20:

Contoh Perhitungan Gaji Rp15 Juta:

Dengan pola ini, kebutuhan terpenuhi, tabungan tumbuh, dan gaya hidup tetap terjaga tanpa berlebihan.

5. Manfaatkan Setiap Peluang

Gaji tetap bukan satu-satunya sumber penghasilan. Untuk mempercepat pertumbuhan aset, pertimbangkan:

Dengan tambahan pemasukan dan pengelolaan cerdas, kondisi finansial semakin kuat dan tahan terhadap guncangan.

Contoh Kasus: Fresh Graduate Bergaji Rp12 Juta

Bayangkan seorang fresh graduate bekerja di perusahaan multinasional dengan gaji Rp12 juta per bulan. Jika tidak disiplin, ia bisa dengan cepat kehabisan uang karena gaya hidup konsumtif.

Namun, dengan alokasi yang terstruktur:

Ia tidak hanya bisa memenuhi kebutuhan hidup, tetapi juga menabung untuk masa depan. Dalam 5 tahun, tabungan dan investasinya bisa mencapai ratusan juta rupiah.

Kesalahan Umum dalam Mengelola Gaji Besar

  1. Tidak punya dana darurat – mengandalkan gaji tanpa cadangan bisa berbahaya.
  2. Mengabaikan investasi – tabungan saja tidak cukup melawan inflasi.
  3. Over budgeting gaya hidup – terlalu banyak porsi untuk hiburan.
  4. Tidak mencatat pengeluaran – membuat keuangan tak terkendali.
  5. Berutang untuk konsumsi – cicilan kartu kredit demi barang mewah bisa menjebak.

Baca Juga: Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi PMO Koperasi Desa Resmi Diundur, Simak Jadwal Lengkapnya

Strategi Jangka Panjang untuk Stabilitas Finansial

Selain pengelolaan bulanan, pikirkan juga strategi jangka panjang:

Gaji dua digit bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal tanggung jawab finansial yang lebih besar. Dengan pengelolaan yang tepat melacak pengeluaran, menabung sebelum belanja, menetapkan tujuan, membagi gaji dengan bijak, serta memanfaatkan peluang pendapatan besar bisa benar-benar menjadi jalan menuju stabilitas dan kesejahteraan jangka panjang.

Mengelola keuangan bukan soal seberapa besar gaji yang diterima, melainkan seberapa bijak cara menggunakannya.

Tags:
Tabungan dan investasiLifestyle inflationAlokasi gaji bulananCara mengatur keuangan pribadiMengelola gaji dua digit

Yusuf Sidiq Khoiruman

Reporter

Yusuf Sidiq Khoiruman

Editor