Harga Emas Berpeluang Sentuh 4.000 US Dollar, Analis Prediksi Kenaikan 10 Persen dalam 6 Bulan

Minggu 14 Sep 2025, 14:50 WIB
Prospek Emas Menguat, Pasar Tunggu Lonjakan Harga hingga US$4.000 di Semester Pertama 2026. (Sumber: Pinterest)

Prospek Emas Menguat, Pasar Tunggu Lonjakan Harga hingga US$4.000 di Semester Pertama 2026. (Sumber: Pinterest)

Berdasarkan data Investing.com per 11 September 2025 pukul 10.00 WIB, harga emas spot dunia berada di level US$3.634 per ons. Dengan proyeksi tembus ke US$4.000, terdapat potensi kenaikan sekitar 10% dalam 3–6 bulan ke depan.

Harga Emas Dalam Negeri: Potensi Kenaikan hingga 7,6%

Tidak hanya pasar global, harga emas dalam negeri juga berpotensi terdongkrak. Berdasarkan fitur Bareksa Emas per 11 September 2025:

  • Treasury: Rp1.976.856 per gram (harga diskon dari Rp1.986.789)
  • Pegadaian: Rp2.011.000 per gram
  • Indogold: Rp1.977.312 per gram

Dengan kurs Rp16.450 per dolar AS, proyeksi harga emas US$4.000 per ons setara Rp2,12 juta per gram. Artinya, harga emas dalam negeri berpotensi naik hingga 7,6%.

Tren Bank Sentral Dunia Memborong Emas

Salah satu pendorong besar kenaikan harga emas global adalah tren pembelian emas oleh bank sentral dunia. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi ketidakpastian geopolitik, risiko inflasi, dan diversifikasi cadangan devisa. Fenomena ini memperkuat permintaan emas secara struktural, sehingga menopang harganya dalam jangka panjang.

Investasi Emas di Era Digital

Bagi investor ritel, akses ke emas kini semakin mudah. Melalui platform digital seperti Bareksa Emas, masyarakat dapat membeli emas secara online kapan saja dan di mana saja.

Bareksa bekerja sama dengan Pegadaian, Treasury, dan Indogold, yang semuanya memiliki izin resmi dari Bappebti dan OJK.

Keunggulan investasi emas digital antara lain:

  • Pembelian bisa dimulai dari nominal kecil
  • Akses transaksi 24 jam
  • Aman karena mitra berizin
  • Tersedia fitur Cetak Fisik sehingga emas digital dapat ditarik dalam bentuk batangan Antam atau UBS

Prospek Jangka Panjang: Apakah US$4.000 Realistis?

Meski sejumlah analis optimistis, kenaikan emas menuju US$4.000 tetap membutuhkan kombinasi faktor yang saling mendukung. Jika The Fed benar-benar memangkas suku bunga secara agresif, dolar AS melemah signifikan, dan risiko obligasi meningkat, maka skenario bullish emas sangat mungkin terjadi.

Namun, investor tetap perlu memperhatikan potensi risiko:

  • Koreksi harga jika inflasi kembali meningkat
  • Intervensi kebijakan moneter yang tidak sesuai ekspektasi
  • Fluktuasi sentimen geopolitik global

Baca Juga: Pengamat Sebut Kasus Campak di Jakarta Bisa Ditekan dengan Langkah Ini

Tips bagi Investor Ritel Indonesia

Untuk investor ritel di Indonesia yang ingin memanfaatkan peluang kenaikan harga emas, berikut beberapa strategi:

  1. Diversifikasi Portofolio: Jangan menaruh seluruh dana di emas, tetapi gunakan sebagai bagian dari strategi perlindungan nilai.
  2. Manfaatkan Investasi Digital: Mulai dengan pembelian kecil melalui platform aman seperti Bareksa Emas.
  3. Pantau Kurs Rupiah: Nilai emas domestik sangat dipengaruhi kurs dolar, sehingga investor perlu memperhatikan tren mata uang.
  4. Jangka Panjang Lebih Baik: Emas ideal untuk investasi jangka panjang, bukan spekulasi jangka pendek.

Prospek emas di tahun 2025 semakin menarik dengan proyeksi tembus US$4.000 per ons. Faktor utama pendorong harga meliputi penurunan suku bunga The Fed, pelemahan dolar AS, serta risiko obligasi global.


Berita Terkait


News Update