POSKOTA.CO.ID - Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak, mengejutkan publik sepak bola nasional dengan mencoba memainkan tiga striker asing sekaligus: Ramon Tanque, Andrew Jung, dan Uilliam Barros.
Keputusan ini menimbulkan pro dan kontra, mengingat jarang ada tim yang mengandalkan tiga targetman dalam satu pertandingan.
Artikel ini membahas alasan Bojan, potensi keuntungan, hingga risiko yang bisa dihadapi Persib Bandung dengan formasi unik tersebut.
Baca Juga: Head to Head Persija vs Bali United, Siapa Lebih Unggul Jelang Duel Malam Ini di JIS?
Eksperimen Taktis yang Tidak Biasa
Keputusan Bojan Hodak untuk menurunkan Tanque, Jung, dan Barros secara bersamaan menjadi bahan diskusi hangat di kalangan pecinta Persib Bandung.
Dalam sepak bola modern, penggunaan lebih dari satu penyerang bukanlah hal baru. Namun, menurunkan tiga pemain yang sama-sama berkarakter targetman merupakan langkah berani sekaligus berisiko.
Selama ini, Persib lebih identik dengan pola dua striker atau satu penyerang utama yang didukung gelandang serang dari lini kedua. Perubahan ini menjadi indikasi adanya pendekatan baru dari Bojan untuk memberi kejutan di kompetisi.
“Kunci dari strategi ini adalah fleksibilitas,” jelas Bojan Hodak.
Peran Khusus Masing-Masing Striker
Bojan menekankan bahwa meski ketiganya berlabel targetman, mereka memiliki karakteristik berbeda.
- Uilliam Barros beberapa kali dicoba bermain melebar sebagai winger. Ia memiliki kecepatan, dribel, dan kemampuan cut inside yang membuatnya tidak terpaku sebagai penyerang tengah.
- Andrew Jung dikenal sebagai striker yang rajin turun menjemput bola, sehingga bisa membantu membangun serangan dari lini kedua.
- Ramon Tanque tetap difungsikan sebagai finisher utama di kotak penalti.
Dengan kombinasi ini, Bojan yakin Persib dapat menghadirkan lapisan tekanan beruntun yang menyulitkan pertahanan lawan.
Risiko dan Tantangan Formasi Tiga Striker
Walau tampak menjanjikan, secara taktikal formasi ini menyimpan risiko besar.
- Keseimbangan Lini Tengah
Tiga penyerang bisa membuat lini tengah kehilangan dominasi karena terlalu banyak energi terkuras untuk menopang serangan. - Kerentanan Lini Belakang
Lawan berpotensi mengeksploitasi celah ketika Persib terlalu fokus menyerang, sehingga pertahanan wajib lebih disiplin.