Tantowi menilai pendekatan Purbaya bisa menjadi angin segar bagi masyarakat. Meski sejumlah pejabat eselon disebut merasa tidak nyaman dengan gaya komunikasinya, publik justru merindukan pejabat yang berani bersikap apa adanya.
Tantowi menambahkan publik sebaiknya memberikan ruang bagi Purbaya untuk menunjukkan kinerja, alih-alih buru-buru meminta pengunduran dirinya.
Ia juga mengingatkan bahwa kondisi ekonomi Indonesia saat ini membutuhkan sosok yang berani mengambil keputusan.
Baca Juga: Eko Patrio Ungkap Kerugian Besar Pasca Rumah Dijarah, Pilih Fokus Pulihkan Keluarga
"Kita kaya tapi miskin. Ini saat yang penting untuk ekonomi kita," tegasnya.
Meski begitu Tantowi tidak menutup mata terhadap tantangan yang akan dihadapi Purbaya.
Beberapa pernyataan sang menteri, seperti pandangan bahwa pertumbuhan ekonomi akan membuat masyarakat lebih sibuk dan bahagia, menuai kritik karena dianggap terlalu menyederhanakan masalah kompleks.
Gaya komunikasi yang dijuluki "koboi" ini dikhawatirkan dapat menimbulkan salah tafsir atau bahkan resistensi dari kalangan birokrasi.
Namun Tantowi berpendapat bahwa keberanian berbicara sejujurnya patut diapresiasi, sepanjang diikuti dengan langkah nyata dalam kebijakan ekonomi.