POSKOTA.CO.ID - Selebgram Lisa Mariana kembali menegaskan keyakinannya bahwa putrinya, CA, merupakan anak kandung dari Ridwan Kamil. Pernyataan ini disampaikannya usai menjalani pemeriksaan di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, pada Kamis, 11 September.
“Saya 1.000 persen yakin (CA) itu anaknya Bapak Ridwan Kamil,” tegas Lisa Mariana dengan penuh keyakinan, mengutip pernyataannya langsung di hadapan awak media.
Perempuan berusia 25 tahun itu juga mengklaim bahwa terdapat sedikit kemiripan DNA antara anaknya dan Gubernur Jawa Barat periode 2018-2023 tersebut.
Menurut Lisa, temuan ini baru diketahuinya selama proses pemeriksaan terkait hasil tes DNA sebelumnya.
“Pokoknya tadi ada beberapa persen yang, ada kemiripan lah. Saya enggak bisa berkata-kata karena sedih banget gitu,” ujarnya, menggambarkan kondisi emosionalnya saat itu.
Di sisi lain, kuasa hukum Lisa Mariana, Bertua Hutapea, membela kliennya dengan menyatakan bahwa motivasi Lisa bukanlah untuk mencari sensasi. Hutapea menekankan bahwa tindakan Lisa semata-mata didasari oleh keinginan untuk melindungi hak-hak putrinya.
“Jadi, apa pun tanggapan masyarakat terhadap Lisa, tapi dia bertindak sebagai ibu sejati mempertahankan anak-anaknya,” jelas Bertua Hutapea.
Baca Juga: Usai Kalah Tes DNA, Ini Alasan Lisa Mariana Pilih RS Mount Elizabeth Singapura untuk Tes Ulang
Latar belakang kasus ini berawal ketika Ridwan Kamil melaporkan Lisa Mariana ke Dittipidsiber Bareskrim Polri pada April 2025 atas dugaan pencemaran nama baik dan manipulasi dokumen elektronik. Laporan tersebut diajukan menyusul pengakuan Lisa yang menyatakan memiliki hubungan serta anak dari Ridwan Kamil.
Untuk menguji kebenaran klaim tersebut, telah dilakukan tes DNA yang melibatkan Ridwan Kamil, Lisa Mariana, dan CA di Pusdokkes Polri. Hasilnya menyimpulkan bahwa tidak ada kecocokan DNA antara Ridwan Kamil dan CA.
Meski demikian, Lisa Mariana menolak menerima hasil tersebut dan kini mengajukan permohonan untuk melakukan tes DNA ulang. Proses baru rencananya akan dilakukan di Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura, guna mencari kejelasan atas status hubungan biologis yang sebenarnya.