POSKOTA.CO.ID - Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali menyambut salah satu penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) terbesar tahun 2025.
Kali ini giliran PT Merdeka Gold Resources Tbk yang akan melantai dengan kode saham EMAS. Kehadirannya tidak hanya menarik karena nama ticker yang sederhana dan kuat secara branding, tetapi juga karena skala proyek yang sedang digarap: Proyek Emas Pani di Gorontalo.
Artikel ini akan membahas secara lengkap siapa pemilik EMAS, bagaimana struktur IPO-nya, jadwal pencatatan, prospek bisnis, hingga menjawab berbagai pertanyaan publik seputar kaitan dengan konglomerat Indonesia dan isu oversubscription.
Baca Juga: Abdullah: Rencana TNI Melaporkan Ferry Irwandi Tak Sesuai Konstitusi, Bisa Mengancam Ruang Demokrasi
Mengenal PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS)
PT Merdeka Gold Resources Tbk merupakan anak usaha dari PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA). Fokus utama perusahaan adalah eksplorasi dan produksi emas, dengan sorotan utama pada Proyek Pani di Kabupaten Pohuwato, Gorontalo.
Menurut dokumen e-IPO, EMAS menjalankan bisnis pertambangan emas dan mineral terkait secara terintegrasi vertikal. Proyek Pani sendiri direncanakan memiliki kapasitas pengolahan hingga 19 juta ton per tahun dengan target produksi puncak 500.000 oz emas pada 2033.
Struktur Kepemilikan Sebelum dan Sesudah IPO
- MDKA: ~69,66% → ~62%
- Winato Kartono: ~10,31% → ~9,18%
- Garibaldi “Boy” Thohir: ~6,9% → ~6,14%
Dukungan konglomerat di balik EMAS cukup jelas. Melalui MDKA, terdapat jejak Saratoga Group (Soeryadjaya), Provident Capital (Winato Kartono), serta Boy Thohir, yang selama ini dikenal sebagai pengusaha berpengaruh di sektor energi dan sumber daya alam.
Harga dan Porsi IPO EMAS
Dalam prospektus awal, kisaran harga book building saham EMAS dipatok di Rp1.800–Rp3.020 per saham. Jumlah saham yang dilepas sekitar 1,61 miliar lembar, setara dengan 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Jika seluruh saham terjual pada harga batas atas, EMAS berpotensi menghimpun Rp4,88 triliun (±USD 300 juta). Angka ini menempatkannya sebagai salah satu IPO jumbo di Indonesia tahun 2025.
Jadwal IPO EMAS di Bursa Efek Indonesia
Berdasarkan informasi dari portal e-IPO dan pemberitaan keuangan:
- Book-building: 8–10 September 2025
- Masa penawaran umum: 17–19 September 2025
- Tanggal pencatatan di BEI: 23 September 2025
- Penjamin pelaksana emisi: PT Indo Premier Sekuritas, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk, PT Sinarmas Sekuritas
Rangkaian jadwal ini menegaskan bahwa IPO EMAS masuk dalam kategori yang ditunggu-tunggu pasar modal Indonesia.
Alokasi Dana IPO
Dana yang dihimpun dari IPO EMAS memiliki dua fokus utama:
- Pelunasan sebagian pinjaman kepada induk (MDKA) → membantu memperbaiki neraca keuangan dan mengurangi beban bunga.
- Modal kerja dan penyertaan ke entitas anak → mendukung kebutuhan pengolahan, logistik, dan kelanjutan pembangunan Proyek Pani, termasuk melalui PT Pani Bersama Tambang.
Pendekatan ini memperlihatkan strategi jangka panjang perusahaan dalam mengamankan keberlanjutan operasional.
Skala dan Prospek Proyek Emas Pani
Proyek Pani digadang-gadang sebagai salah satu tambang emas terbesar di Indonesia bahkan Asia Pasifik.
- Estimasi resources: 7 juta oz
- Reserves: 1,9 juta oz
- Produksi puncak: 500.000 oz per tahun pada 2033
- Teknologi pengolahan: Heap leach ditarget beroperasi akhir 2025, disusul Carbon-in-Leach (CIL) bertahap mulai 2029.
Dengan umur operasi yang diperkirakan berlangsung selama beberapa dekade, Pani bisa menempatkan EMAS sebagai produsen emas kunci di kawasan.
Apakah EMAS Terkait dengan Prajogo Pangestu?
Pertanyaan ini kerap muncul karena nama besar Prajogo Pangestu dan IPO jumbo Chandra Asri Digital Infrastructure (CDIA) terjadi di periode yang hampir bersamaan.
Namun, klarifikasi penting perlu ditegaskan:
- EMAS adalah anak usaha MDKA → pemegang saham utamanya Saratoga, Provident, dan Boy Thohir.
- Prajogo Pangestu → pendiri Barito Group (BRPT, BREN, TPIA, CDIA).
Artinya, EMAS tidak terkait dengan Prajogo Pangestu maupun Barito Group. Kesalahpahaman publik lebih banyak karena momentum IPO yang berdekatan.
Status Oversubscribed: Fakta atau Hanya Rumor?
Per 11 September 2025, belum ada rilis resmi dari underwriter maupun BEI mengenai tingkat oversubscription IPO EMAS. Book-building baru saja ditutup, dan proses memasuki masa offering pada 17–19 September.
Meskipun beberapa IPO besar di tahun yang sama, seperti CDIA, mencatat oversub hingga ratusan kali, data tersebut tidak bisa serta merta disamakan dengan EMAS sebelum ada pengumuman resmi. Investor perlu berhati-hati dalam menyikapi isu yang beredar di media sosial.
Relevansi IPO EMAS bagi Investor dan Ekonomi Nasional
IPO EMAS bukan sekadar aksi korporasi, tetapi juga memiliki implikasi lebih luas:
- Diversifikasi pasar modal – menambah pilihan sektor sumber daya di BEI.
- Kontribusi ekonomi daerah – Proyek Pani di Gorontalo diharapkan membuka lapangan kerja dan menggerakkan ekonomi lokal.
- Posisi Indonesia di pasar emas global – memperkuat reputasi sebagai salah satu produsen emas utama.
Baca Juga: Obrolan Warteg: Perlunya Anti-Flexing
Tips Investor Menghadapi IPO Jumbo seperti EMAS
- Pelajari prospektus resmi → pahami risiko dan potensi.
- Perhatikan alokasi dana IPO → apakah digunakan untuk ekspansi produktif atau hanya refinancing.
- Cermati valuasi harga saham → bandingkan dengan emiten tambang emas sejenis.
- Hati-hati dengan rumor oversub → jangan jadikan basis keputusan investasi sebelum ada data resmi.
FAQ Seputar IPO EMAS
1. Apa kepanjangan EMAS di BEI?
→ Kode ticker untuk PT Merdeka Gold Resources Tbk.
2. Siapa pemilik mayoritas EMAS?
→ PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA).
3. Berapa harga saham IPO EMAS?
→ Rp1.800–Rp3.020 per saham.
4. Kapan EMAS resmi tercatat di BEI?
→ 23 September 2025.
5. Apa proyek utama EMAS?
→ Proyek Emas Pani di Pohuwato, Gorontalo.
6. Apakah EMAS bagian dari Barito Group?
→ Tidak, EMAS berbeda dengan entitas milik Prajogo Pangestu.
7. Apakah IPO EMAS oversubscribed?
→ Belum ada konfirmasi resmi.
IPO PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS) menjadi salah satu agenda terbesar pasar modal Indonesia tahun 2025. Dengan dukungan konglomerat besar, strategi pendanaan yang terarah, serta potensi Proyek Emas Pani yang menjanjikan, EMAS diperkirakan akan memainkan peran penting dalam industri pertambangan nasional maupun regional.
Namun, bagi investor, keputusan berpartisipasi dalam IPO ini harus tetap didasarkan pada analisis fundamental, bukan hanya euforia pasar atau rumor oversubscription.