Tidak Mau Pelanggan Kecewa, Pedagang Ayam Penyet di Palmerah Jakbar Pilih tak Menaikkan Harga

Rabu 10 Sep 2025, 19:45 WIB
Hanifah, pedagang ayam penyet sambel ijo di kawasan Palmerah, Jakarta Barat, saat sedang melayani pembeli, Rabu, 10 September 2025. (Sumber: POSKOTA | Foto: Pandi Ramedhan)

Hanifah, pedagang ayam penyet sambel ijo di kawasan Palmerah, Jakarta Barat, saat sedang melayani pembeli, Rabu, 10 September 2025. (Sumber: POSKOTA | Foto: Pandi Ramedhan)

PALMERAH, POSKOTA.CO.ID - Pedagang kuliner ayam olahan di kawasan Palmerah, Jakarta Barat, memilih tidak menaikkan harga karena khawatir pelanggan kecewa dan 'kabur'.

Seperti dilakukan Hanifah, seorang pedagang ayam penyet sambel ijo. Diketahui, harga daging ayam di pasar tengah mengalami kenaikan yang cukup tinggi.

"Kalau saya enggak saya naikin (harganya), tetap biasa aja harganya, masih normal," kata pedagang bernama Hanifah, saat ditemui Poskota, Rabu, 10 September 2025.

Hanifah cukup merasakan kenaikan harga daging ayam yang melambung tinggi. Meski demikian, hal itu tidak membuat dirinya menaikkan harga ayam penyet sambel ijo racikannya.

Hanifah bahkan, mengatakan sama sekali tidak mengurangi jumlah porsi seperti misalnya nasi ataupun sambal ijo dan sambal merah racikannya itu.

Baca Juga: Harga Daging Ayam Naik, Omzet Pedagang di Pasar Kebayoran Malah Turun 50 Persen

"Enggak ada yang dikurangin porsinya, masih sama aja," kata dia.

Meski ia mengaku sedikit mengalami penurunan omzet, namun ia tetap pada pendirian untuk tidak menaikkan harga.

Salah satu alasannya karena ia meyakini kenaikan harga daging ayam tidak berangsur lama.

"Kan nanti juga turun lagi, ya mudah-mudahan biar cepet turun harganya," ucap Hanifah.

Di pasar tradisional, harga daging ayam per ekor mengalami kenaikan cukup signifikan. Saat ini pedagang menjual di kisaran harga Rp45 ribu per ekor, sebelumnya hanya Rp35 ribu per ekor.


Berita Terkait


News Update