Stok beras Jakarta aman dan harga stabil. (Sumber: jakarta.go.id)

JAKARTA RAYA

Pemprov DKI Jakarta Pastikan Stok Beras Aman hingga 82 Hari ke Depan dan Harga Stabil

Senin 08 Sep 2025, 16:50 WIB

POSKOTA.CO.ID - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan bahwa pasokan beras di ibu kota dalam kondisi aman dengan harga yang tetap terkendali.

Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP), Pemprov memastikan berbagai skema distribusi pangan strategis berjalan optimal demi menjaga stabilitas harga sekaligus keterjangkauan bagi masyarakat.

Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta, Hasudungan Sidabolok, menyampaikan saat ini beras premium bersubsidi terus disalurkan kepada warga dengan harga Rp30.000 per kantong berisi lima kilogram.

Selain itu, beras medium dalam program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) juga didistribusikan melalui kerja sama dengan Kementerian Pertanian dan Perum Bulog dengan harga Rp60.000 per kemasan lima kilogram.

Baca Juga: Nama Halte Transjakarta Senen Diubah seusai Terbakar

"Langkah ini merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam menjaga keterjangkauan harga sekaligus memastikan ketersediaan pangan pokok bagi seluruh lapisan masyarakat," ujarnya di Jakarta, Senin 8 September 2025.

Hasudungan menambahkan, Dinas KPKP secara konsisten melakukan pemantauan harga dan pasokan pangan strategis.

Pemantauan dilakukan langsung di pasar maupun melalui aplikasi Informasi Pangan Jakarta yang berfungsi sebagai sistem peringatan dini.

Selain itu, Pemprov juga melibatkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) pangan untuk menggelar program Bazar Pangan Keliling.

Baca Juga: Halte Jaga Jakarta Diresmikan, Gubernur Pramono Tekankan Simbol Kebersamaan Warga Ibu Kota

Program ini menyediakan beras premium dan kebutuhan pokok lain di berbagai lokasi, mulai dari kantor pemerintahan, rumah susun, hingga titik-titik keramaian lain.

Berdasarkan data terbaru, stok beras di Perum Bulog Divre Jakarta Banten dan PT Food Station Tjipinang Jaya saat ini mencapai 215.336 ton.

Jumlah tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsi warga DKI Jakarta selama 82 hari ke depan.

"Sejalan dengan instruksi Gubernur DKI Jakarta, program pangan bersubsidi akan tetap dijalankan dengan pengawasan mutu yang ketat, baik melalui pemeriksaan pra pasar maupun pascapasar," jelas Hasudungan.

Baca Juga: Lalu Lintas Fatmawati Kembali Normal Pascakebakaran, MRT Tidak Terdampak

Meski stok beras dinyatakan aman, Hasudungan mengakui adanya tantangan dalam proses distribusi.

Salah satunya adalah tingginya harga Gabah Kering Panen (GKP) yang saat ini telah melampaui Rp7.000 per kilogram.

Kondisi ini berdampak pada meningkatnya biaya produksi sehingga pasokan beras premium dari Bulog ke ritel modern menjadi terbatas.

"Bulog juga masih memprioritaskan pemenuhan target stok beras untuk kebutuhan nasional, sehingga distribusi beras premium ke pasar ritel modern mengalami penurunan," jelasnya.

"Namun demikian, distribusi ke pasar tradisional tetap terjaga sehingga masyarakat masih bisa mendapatkan beras dengan baik," kata dia.

Sementara itu, untuk mengantisipasi dinamika harga dan pasokan, Pemprov DKI Jakarta terus memperkuat kolaborasi dengan pemerintah pusat, Bulog, serta jaringan BUMD pangan.

Upaya ini diharapkan dapat menjaga ketersediaan beras premium bersubsidi sekaligus memastikan daya beli masyarakat tidak terbebani.

"Prinsip utama yang kami jaga adalah ketersediaan, keterjangkauan, dan kualitas pangan. Masyarakat tidak perlu khawatir karena pemerintah terus hadir untuk memastikan kebutuhan pokok tetap terpenuhi," tegas Hasudungan.

Dengan strategi distribusi yang terukur dan pengawasan mutu yang ketat, Pemprov DKI optimistis kebutuhan beras warga ibu kota tetap terjamin di tengah fluktuasi harga gabah maupun dinamika pasokan nasional.

Tags:
Pemprov DKIstok beras DKI JakartaSPHP Bulogberas premiumharga beras terkendalipasokan beras Jakarta

Muhammad Faiz Sultan

Reporter

Muhammad Faiz Sultan

Editor