Meski persaingan semakin ketat, Gustavo Almeida justru menyambutnya dengan mentalitas seorang pemenang. Alih-alih "baper", ia malah ingin berkoalisi dan bersinergi dengan para pesaingnya tersebut.
“Hal itu normal untuk saya (ada persaingan di lini depan). Saya akan bekerja seperti biasa untuk membantu teman-teman saya di dalam lapangan. Di internal, kami berbicara bersama di antara para pemain depan. Saya maunya bertiga (Maxwell, Allano, dan Bruno Tubarao) itu main, saya sama mereka, jadi bisa sukses sepenuhnya di liga ini,” tegas Gustavo seperti dikutip dari laman I-League.
Ia menyadari betul bahwa tempat di starting eleven harus diperjuangkan, bukan diberikan. Dengan rendah hati, ia menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada sang pelatih.
“Pasti saya tunggu dari tim pelatih bagaimana. Kalau saya sudah 100 persen, dan kalau coach Mauricio memutuskan bahwa saya membantu di lapangan, saya akan siap,” tegasnya lagi.
Baca Juga: Pujian Pelatih Persija untuk Manuver Transfer Persib Bandung: Mereka Mengontrak Banyak Pemain Bagus
Souza: Senjata Berlebih adalah Anugerah
Bagi pelatih Mauricio Souza, kembalinya Gustavo adalah anugerah yang memperkuat daya gedur timnya. Ia menyambut gembira komposisi skuad yang semakin lengkap dan siap tanding.
Sementara itu, Mauricio Souza senang jika komposisinya makin lengkap dan siap tanding. Hal itu bisa berdampak positif bagi kedalaman skuad dan juga variasi penerapan taktik.
“Semakin banyak pemain yang kami miliki, semakin bagus kualitas kami. Saya harus menemukan cara untuk menempatkan mereka semua di lapangan. Saya telah mengatakan kepada mereka,” ujar juru taktik asal Brasil itu.
Meski senang, Souza juga memberikan pesan jelas: tidak ada jaminan tempat utama. Setiap pemain, termasuk Gustavo, harus membuktikan diri dan merebutnya dari mereka yang sudah tampil prima.
Ia pun meminta kepada Gustavo Almeida untuk memperjuangkan tempatnya di skuad utama, karena pemain yang sudah tampil dalam empat laga awal telah menunjukkan kualitas terbaik mereka.
Dengan kembalinya Gustavo, Persija tidak hanya mendapatkan kembali seorang penyerang berkualitas, tetapi juga memicu persaingan sehat yang akan mendorong setiap pemain untuk terus memberikan yang terbaik, sebuah "problem" yang diidam-idamkan setiap pelatih.