Menanggapi usulan tersebut, Direktur Utama PT Transjakarta, Welfizon Yuza, menegaskan bahwa pihaknya selalu terbuka terhadap masukan dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah.
"Kami terus memantau perkembangan kebutuhan transportasi di setiap wilayah. Usulan trayek baru, titik pemberhentian halte, maupun perubahan rute (rerouting) akan dipertimbangkan. Namun, karena izin trayek berada di kewenangan Dinas Perhubungan, kami akan berkoordinasi lebih lanjut," jelasnya.
Ia menambahkan, aspirasi masyarakat menjadi faktor penting dalam pengembangan layanan Transjakarta.
"Kami tetap berkomitmen mengoptimalkan pelayanan. Penambahan armada akan menyesuaikan dengan kebutuhan serta panjang trayek," ujarnya.
Baca Juga: Ruko Pecel Lele di Bogor Terbakar, 2 Orang Tewas
Usulan penambahan trayek ini sejalan dengan upaya Pemprov DKI Jakarta dalam meningkatkan pelayanan transportasi publik yang lebih ramah, mudah diakses, dan berkelanjutan.
Sentra Primer Barat Kembangan yang berkembang menjadi kawasan strategis dipandang layak untuk segera mendapatkan tambahan akses Transjakarta.
Dengan adanya rute baru, tidak hanya ASN yang akan merasakan manfaatnya, tetapi juga masyarakat umum yang beraktivitas di wilayah tersebut.
Optimalisasi layanan Transjakarta diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi, mengurangi kemacetan, serta mendukung program pemerintah menuju transportasi ramah lingkungan.
