POSKOTA.CO.ID - Bagi peserta Pendidikan Profesi Guru (PPG) 2025, salah satu tantangan terbesar adalah menjawab soal Cerita Reflektif Modul 3 Topik 3 dengan tema: “Kode Etik Guru, Apakah Perilaku Guru sebagai Pendidik Perlu Diatur?”.
Pertanyaan ini mengajak guru untuk merenungkan peran etika dalam profesinya dan bagaimana kode etik dapat menjadi pedoman dalam keseharian seorang pendidik.
Profesi guru bukan sekadar menyampaikan materi pelajaran. Lebih dari itu, guru adalah teladan, pembentuk karakter, sekaligus penjaga moral generasi muda.
Karena itulah, kode etik profesi guru berperan penting untuk menjaga integritas, mencegah penyalahgunaan wewenang, dan memastikan setiap tindakan guru selalu berpihak pada peserta didik.
Baca Juga: Dinkes Pandeglang Bekali Relawan SPPG Pengetahuan Keamanan Pangan
Alasan Mengapa Profesi Guru Membutuhkan Kode Etik
Setiap profesi memiliki aturan dasar yang mengikat anggotanya. Dalam dunia pendidikan, kode etik guru berfungsi sebagai pagar moral sekaligus standar profesionalisme.
Tanpa pedoman ini, potensi penyimpangan semakin besar, mulai dari perlakuan tidak adil kepada siswa hingga penyalahgunaan kewenangan.
Berdasarkan refleksi pembelajaran PPG, kode etik guru dibutuhkan karena beberapa hal, yaitu:
- Menjadi pedoman sikap dan perilaku yang jelas bagi setiap guru.
- Mencegah terjadinya pelanggaran hukum maupun etika.
- Menjaga hubungan harmonis dengan siswa, orang tua, dan sesama rekan guru.
- Melindungi martabat guru agar tetap profesional dan manusiawi.
Seorang guru adalah figur yang selalu diamati, baik di dalam maupun di luar kelas. Dengan adanya kode etik, guru memiliki kompas moral yang menjaga wibawa dan kredibilitas profesinya.
Harapan Setelah Mempelajari Kode Etik Guru
Setelah mendalami materi kode etik dalam PPG 2025, ada sejumlah harapan yang bisa lahir yakni:
- Guru semakin memahami prinsip moral dan etika yang harus dijunjung tinggi.
- Mampu bersikap bijaksana dalam menghadapi dilema pendidikan.
- Menjadi teladan dalam bersikap adil, bertanggung jawab, dan menghargai perbedaan.
- Menciptakan lingkungan belajar yang aman, inspiratif, dan memotivasi siswa.
Dengan kata lain, kode etik bukan hanya aturan tertulis, tetapi juga komitmen moral yang melekat sepanjang perjalanan profesi guru.
Baca Juga: Cara Cek Kelulusan UKPPPG Guru Tertentu Periode 2 Tahun 2025 di ppg.dikdasmen.go.id
Tujuan dan Fungsi Kode Etik Guru
kode etik guru memiliki tujuan utama di antaranya:
- Menjunjung tinggi martabat profesi guru.
- Menjadi pedoman perilaku dalam tugas.
- Menjaga kesejahteraan dan meningkatkan mutu profesi.
Sedangkan fungsinya adalah:
- Memberikan arah agar guru terhindar dari penyimpangan.
- Meningkatkan kualitas layanan pendidikan.
- Menjaga persatuan profesi dari konflik internal.
- Menumbuhkan tanggung jawab guru atas profesinya.
Baca Juga: Link Cek Pengumuman Kelulusan PPG Guru Tertentu Tahap 1 2025, Lihat Hasil di Sini
Dari refleksi pembelajaran PPG 2025, jelas bahwa kode etik guru adalah kebutuhan mendasar.
Tanpa pedoman ini, profesi guru bisa kehilangan arah dan wibawa, bahkan menurunkan kepercayaan publik terhadap dunia pendidikan.
Dengan menginternalisasi kode etik, guru dapat menjaga integritas, menghormati hak peserta didik, serta menjadi teladan bagi generasi penerus bangsa.
Inilah alasan mengapa kode etik guru tidak bisa dipandang sebelah mata karena di baliknya tersimpan misi besar, yaitu melahirkan generasi yang cerdas, berkarakter dan bermoral.