Prinsip Pareto ini mengacu pada ide bahwa sekitar 80% hasil atau dampak berasal dari 20% usaha atau sumber.
Dalam konteks keuangan, kamu dapat menerapkan prinsip ini untuk mengelola tabungan dan pengeluaran kamu:
- Identifikasi 20% pengeluaran yang memberikan dampak besar terhadap kesejahteraan kamu.
- Fokuskan upaya mengelola dan mengurangi pengeluaran ini secara efektif.
- Alokasikan sekitar 20% pendapatan kamu untuk tabungan dan investasi.
Baca Juga: Kenapa Gen Z Harus Punya Perencanaan Keuangan? Ini Jawaban dan Tipsnya
3. Metode Envelope Budgeting
Metode ini menggunakan cara dengan memisahkan dana tunai yang ke dalam amplop berbeda sesuai dengan kategori pengeluaran, seperti makanan, transportasi, atau hiburan.
Hal ini membantu kamu melihat dengan jelas berapa banyak dana yang tersedia untuk masing-masing kategori, dan mendorong pengeluaran yang lebih disiplin.
4. Metode 50/30/20
Cara ini mengalokasikan pendapatan kamu menjadi tiga bagian:
- 50% untuk kebutuhan pokok (seperti sewa, tagihan, makanan).
- 30% untuk keinginan atau gaya hidup (seperti hiburan, belanja).
- 20% untuk tabungan dan membayar utang.
5. Metode Matriks Eisenhower
Metode ini awalnya digunakan untuk mengatur tugas, tetapi dapat diterapkan pada pengeluaran juga. Kategorikan pengeluaran kamu menjadi empat kotak:
- Urgent dan penting: Pengeluaran yang harus segera dilakukan dan memiliki dampak besar.
- Urgent tapi tidak penting: Pengeluaran yang memerlukan perhatian cepat tetapi tidak memberikan dampak besar.
- Penting tapi tidak urgent: Pengeluaran yang memiliki dampak besar namun tidak memerlukan penanganan segera.
- Tidak penting dan tidak urgent: Pengeluaran yang tidak mendesak dan tidak memberikan dampak besar.
Demikian informasi mengenai cara atur keuangan dan metode menabung yang bisa kamu terapkan.