Permintaan maaf Nasaruddin Umar dan penjelasannya soal komitmen negara yang wajib hadir untuk kesejahteraan para pendidik. (Sumber: Dok. Kemenag)

Nasional

Menag Nasaruddin Umar Mohon Maaf ke Seluruh Guru Indonesia: Ungkap Tingkatkan Komitmen Negara untuk Kesejahteraan Tenaga Pendidik

Kamis 04 Sep 2025, 14:48 WIB

POSKOTA.CO.ID - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar secara resmi menyampaikan permohonan maaf dan klarifikasi atas pernyataannya yang viral dan menuai kontroversi di media sosial. Pernyataan yang terpotong dalam sebuah video itu dinilai telah melukai hati para pendidik bangsa.

Klarifikasi disampaikan langsung oleh Menag dalam sebuah konferensi pers virtual di Kantor Kementerian Agama pada, Rabu, 3 September 2025, melalui unggahan kanal resmi YouTube Kemenag.

Ia menegaskan bahwa maksud dari ucapannya sama sekali bukan untuk merendahkan martabat guru, melainkan justru untuk mengingatkan akan kemuliaan profesi tersebut.

“Saya menyadari bahwa potongan pernyataan saya tentang guru menimbulkan tafsir yang kurang tepat dan melukai perasaan sebagian guru. Untuk itu, saya memohon maaf yang sebesar-besarnya. Tidak ada niat sedikit pun bagi saya untuk merendahkan profesi guru. Justru sebaliknya, saya ingin menegaskan bahwa guru adalah profesi yang sangat mulia, karena dengan ketulusan hati merekalah generasi bangsa ditempa,” ujar Nasaruddin.

Baca Juga: Link Cek Pengumuman Kelulusan PPG Guru Tertentu Tahap 1 2025, Lihat Hasil di Sini

Ia mengungkapkan ikatan batinnya dengan dunia pendidikan, menyebut bahwa dirinya telah mendedikasikan puluhan tahun untuk mengabdikan hidup sebagai pendidik.

“Puluhan tahun hidup saya, saya abdikan di ruang kelas, mendidik mahasiswa, menulis, dan membimbing. Karena itu, saya sangat memahami bahwa di balik kemuliaan profesi ini, guru tetap manusia yang membutuhkan kesejahteraan yang layak,” ucapnya.

Lebih lanjut, Menag menekankan bahwa menjadi guru adalah sebuah panggilan jiwa, bukan sekadar pekerjaan untuk mencari uang.

“Bagi saya, guru bukan hanya pekerjaan, tetapi panggilan jiwa. Dan karena kemuliaannya itulah negara wajib hadir memperhatikan kesejahteraannya,” tambahnya.

Baca Juga: Rusdi Masse Dilantik jadi Wakil Ketua Komisi III DPR Gantikan Ahmad Saroni

Komitmen Nyata Peningkatan Kesejahteraan Guru

Sebagai bukti komitmen pemerintah, Nasaruddin memaparkan sejumlah langkah konkret yang telah dan sedang dilakukan Kementerian Agama.

Pada tahun 2025 ini, sebanyak 227.147 guru non-PNS menerima kenaikan tunjangan profesi. Besaran tunjangan mengalami kenaikan Rp500 ribu, dari sebelumnya Rp1,5 juta per bulan menjadi Rp2 juta per bulan.

Tidak berhenti pada tunjangan, program peningkatan kompetensi guru juga digalakkan secara masif. Saat ini, lebih dari 102 ribu guru madrasah dan guru pendidikan agama sedang mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG) dalam jabatan.

Angka partisipasi PPG mengalami lonjakan luar biasa. Sepanjang 2025, terdapat 206.411 guru yang menjalani program ini. Jumlah ini melonjak drastis dibandingkan tahun 2024 yang hanya diikuti oleh 29.933 guru, atau mengalami kenaikan lebih dari 700 persen.

Baca Juga: Siapa Riza Chalid? Gasoline Godfather yang Kini Jadi Buronan Kasus Korupsi Pertamina

“PPG bukan sekadar pelatihan, tetapi juga menjadi syarat utama bagi guru untuk mendapatkan Tunjangan Profesi Guru (TPG),” jelas Nasaruddin.

Di sektor formasi, dalam tiga tahun terakhir Kementerian Agama juga telah berhasil mengangkat 52 ribu guru honorer menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), membuka kepastian karir dan penghidupan yang lebih layak.

“Semua ini adalah bentuk nyata perhatian negara bagi peningkatan kesejahteraan sekaligus penguatan kapasitas para guru,” tegasnya.

Menutup pernyataannya, Menag Nasaruddin Umar kembali mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga martabat dan kehormatan profesi guru, pahlawan tanpa tanda jasa yang mencetak masa depan bangsa.

Tags:
guru honorer PPPK TPGPendidikan Profesi Guru PPGguru non-PNSNasaruddin UmarMenagMenteri Agama

Aldi Harlanda Irawan

Reporter

Aldi Harlanda Irawan

Editor