MENTENG, POSKOTA.CO.ID - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) melaporkan, sebanyak 10 warga meninggal dunia akibat gelombang kerusuhan yang melanda sejumlah kota besar di Indonesia, dari tanggal 25 hingga 31 Agustus 2025.
Sebagian korban diduga kuat menjadi sasaran kekerasan hingga penyiksaan yang dilakukan oleh aparat keamanan saat pengamanan aksi unjuk rasa massa di sejumlah daerah.
"Sejauh ini kami telah menerima laporan adanya 10 korban jiwa. Beberapa di antaranya diduga mengalami kekerasan berat yang menyebabkan kematian," ujar Ketua Komnas HAM, Anis Hidayah, dalam keterangannya, Selasa, 2 September 2025.
Namun demikian, kata Anis, pihaknya masih mendalami dugaan keterlibatan aparat kepolisian dalam kematian para korban.
Baca Juga: Demo di Gedung DPRD Pandeglang, Oknum Aktivis Diduga Lecehkan Profesi Wartawan
Proses investigasi lanjutan tengah dilakukan untuk memastikan kebenaran dan kronologi kejadian di lapangan.
"Korban tersebar di sejumlah wilayah, mulai dari DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, hingga Sulawesi Selatan dan Papua Barat," jelas Anis.
Sementara itu, seorang warga Makassar bernama Budi Haryadi juga dilaporkan masih dalam kondisi kritis.
Hingga saat ini korban belum sadar penuh akibat luka yang diderita imbas kericuhan pada saat aksi demonstrasi.
Berikut ini daftar nama korban meninggal yang telah didata Komnas HAM:
- Affan Kurniawan di Jakarta
- Andika Lutfi Falah di Jakarta
- Rheza Sendy Pratama di Yogyakarta
- Sumari di Solo
- Saiful Akbar di Makassar
- Muhammad Akbar Basri di Makassar
- Sarina Wati di Makassar
- Rusdamdiansyah di Makassar
- Iko Juliant Junior di Semarang
- Septinus Sesa di Manokwari.