POSKOTA.CO.ID - Tak sedikit masyarakat yang penasaran mengenai apakah Jerome Polin Buzzer atau bukan?
Sosok Jerome Polin belakangan ini ramai disorot publik terkait aksi demonstrasi yang terjadi di Indonesia beberapa waktu belakangan ini.
Nama Jerome Polin semakin mencuri perhatian netizen saat ia membagikan unggahan tangkapan layar berisi chat dari seseorang yang diduga menawarinya untuk menjadi buzzer.
Baca Juga: Viral! Jerome Polin Tolak Tawaran Buzzer, Dibayar Rp150 Juta untuk Kampanye 'Damai Indonesia'
Dalam proposal penawaran tersebut, Jerome diminta untuk mengunggah postingan berisi ajakan damai atas peristiwa yang sedang terjadi saat ini.
Mengejutkannya lagi, Jerome mendapatkan tawaran menjadi buzzer dengan bayaran hingga Rp150 juta.
Sontak saja, unggahan Jerome tersebut pun viral dan menarik perhatian banyak orang.
Setelah unggahan Jerome viral, beberapa influencer lainnya pun turut menggunggah postingan serupa saat mereka ditawari menjadi buzzer pemerintah.
Baca Juga: Demo Hari Ini 2 September 2025 di Jakarta Apakah Ada? Cek Waktu dan Titik Lokasi Selengkapnya
Lantas, siapa sajakah influencer yang mendapatkan tawaran menjadi buzzer Pemerintah? Cek di sini informasinya.
Daftar Influencer yang Ditawari Jadi Buzzer Pemerintah
1. Jerome Polin
Jerome Polin diketahui merupakan salah satu influencer yang cukup lantang menyuarakan sejumlah protes dan kritikan terhadap kebijakan pemerintah, terutama mengenai tunjangan dan gaji anggota DPR.
Sarjana Matematika lulusan Universitas Waseda di Jepang ini bahkan juga turut mendiskusikan sejumlah poin tuntutan yang ditujukan kepada pemerintah bersama influencer lainnya, termasuk Andovi Da Lopez.
Lewat unggahannya, Jerome membocorkan tawaran buzzer yang diberikan kepada dirinya dengan bayaran yang cukup besar.
"Nih, aku spill. Uang rakyat dipakai buat bayar buzzer per orang Rp 150 juta," tulisnya melalui unggahan di akun Instagram nya beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Update Jadwal Demo Hari Ini 2 September 2025: BEM SI Siap Geruduk DPR
“Dear agency dan KOL, aku mohon untuk kali ini, jangan korbanin rakyat buat kepentingan kalian sendiri. Semua lagi susah, kita berjuang bersama, yah? Tolong,” lanjutnya.
2. Dhery Casper
Tak jauh berbeda dari Jerome, Dhery juga diminta untuk membuat sejumlah konten bernada positif tentang pemerintah dan ajakan damai.
Jika setuju dengan ketentuan yang diberikan, maka Dherry akan mendapatkan bayaran sebesar Rp95 juta.
"Ini seriusan semua kreator, influencer, artis, dkk di DM satu per satu buat nutupin?? Sampai heran loh aku kok bisa dapat DM kek gini. Aku ditawarin jadi buzzer?? Wkwk lawakan apa ini,” ungkapnya.
Baca Juga: Di Mana Saja Zona Merah Demo Jakarta 1 September 2025? Cek Update Lokasi Unjuk Rasa
3. Pixmen Leonard
Influencer yang memiliki jumlah pengikut di Instagram sebanyak 443 ribu ini mendapatkan tawaran bayaran Rp50 juta untuk menjadi buzzer.
Namun, Vincent membalas penawaran tersebut dengan sindiran yang cukup tajam.
“Taik Rp 50 juta. Yang lain Rp 150 juta perasaan, mending jual air celup," tulis Vincent.
4. Vincent Liyanto
Influencer lainnya yang juga mendapat tawaran menjadi buzzer adalah Vincent Liyanto.
Pemilik akun Instagram dengan ini mendapatkan tawaran menjadi buzzer dengan bayaran Rp85 juta.
"Asik2 makan dapat tawaran rejeki. Nih bayarnya pakai uang rakyat kah? Anggaran dipakainya buat ginian yak. Kita kawal bersama,” kata Vincent.
5. Rahmat Hidayat
Sama seperti yang lainnya, Rahmat Hidayat juga dikirimi proposal penawaran menjadi buzzer lewat akun media sosialnya.
Hampir sama dengan Jerome, pemilik akun dengan jumlah pengikut 1,3 juta orang mendapatkan tawaran bayaran sebesar Rp110 juta apabila mau mengunggah konten ajakan damai kepada masyarakat.
“Ngeri-ngeri kali,” tulis Rahmat di keterangan postingan Instagram yang diunggahnya.
Selain kelima orang di atas, masih ada sejumlah influencer lain yang juga membagikan unggahan penawaran menjadi buzzer yang mereka terima.
Walaupun mendapatkan tawaran dengan nominal yang fantastis, namun para influencer tersebut sepakat untuk menolak menjadi buzzer.
Mereka satu suara untuk bersama-sama mengkritisi setiap kebijakan pemerintah yang dinilai merugikan rakyat banyak.