POSKOTA.CO.ID - Ratusan warga Pati, Jawa Tengah, berbondong-bondong mendatangi Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta, Senin 1 September 2025.
Mereka datang dengan tujuan mendesak KPK segera menindaklanjuti kasus dugaan korupsi DJKA Kemenhub yang menyeret nama Bupati Pati, Sudewo.
Berdasarkan pantauan di media sosial, rombongan warga datang menggunakan bus dan sesampainya di KPM mereka membentangkan spanduk yang berisi aspirasi seperti “Save Pati” atau “Masyarakat Pati Bersatu”.
Kedatangan warga Pati ke Jakarta itu diperkuat oleh unggahan akun Instagram @pati.24jam yang memperlihatkan jalanan penuh dengan orang serta bus yang berjumlah sekira 7 unit.
Baca Juga: Warga Pati Padati KPK, Desak Bupati Sudewo Jadi Tersangka Kasus Suap DJKA
“Prepare menuju KPK,” keterangan dari akun @pati.24jam.
Selain itu, dari kabar terkini rombongan tersebut telah sampai di gedung KPK.
Tuntut Penangkapan Bupati Sudewo
Dalam aksi damai tersebut, massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Pati Bersatu (AMPB) menyuarakan desakan agar KPK segera menetapkan Bupati Pati Sudewo sebagai tersangka.
Suara tersebut menggema di halaman depan KPK sebagai bentuk aspirasi masyarakat yang menuntut keadilan.
Baca Juga: Berapa Kekayaan Immanuel Ebenezer? Ini Rincian Lengkap Harta Tersangka OTT KPK
Setelah itu, ada momen unik yang diunggah oleh akun @patiksapore di mana massa mengalungkan obat tolak angin kepada juru bicara KPK, Budi Prasetyo.
“Jangan takut rakyat Pati bersama kalian (KPK),” ujar massa aksi.
Tak hanya itu disebutkan bahwa simbol mengalungkan obat tolak angin itu agar KPK tetap tegak lurus dan pro rakyat.
“Nah ini namanya menghargai. Makasih banyak, ini harus dicontoh oleh anggota DPR,” tutur massa aksi yang mendatangi KPK.
Aliansi Masyarakat Pati Bersatu (AMPB) Kawal Kasus Korupsi
Massa aksi AMPB berangkat sehari sebelumnya pada Minggu 31 Agustus 2025, dari Pati menuju Jakarta meski situasi Ibu Kota tengah memanas akibat unjuk rasa di sejumlah titik.
Peserta aksi berkumpul di Alun-Alun Pati sejak pukul 11.00 WIB sebelum diberangkatkan dengan sekira 7 unit bus yang disediakan AMPB. Mereka juga membawa perbekalan sendiri sebagai bentuk antisipasi.
“Di Jakarta baru ada kerusuhan, kemungkinan warung-warung di sana tutup. Jadi kami membawa bekal sendiri. Nanti kami masak sendiri,” jelas Koordinator AMPB, Teguh Istiyanto.
Selain itu, disebutkan bahwa kedatangan mereka merupakan aksi damai. Tampak saat berorasi, mereka juga bersholawat.
Lebih lanjut, orator menyebutkan setelah aksis selesai massa harus membersihkan bekas-bekas penyampaian aspirasi.
“Kita tetap satu komando nanti setelah aksi kita bersih-bersih bersama. Agar aksi ini membawa nama baik daerah Pati dan aksi ini membantu membersihkan korupsi di negara kita,” kata orator dikutip dari akun Instagram @patisakpore.
Teguh menegaskan aparat kepolisian untuk mengawal jalannya aksi agar tertib dan kondusif.
“Jika ada yang rusuh, mohon langsung ditangkap. Itu pasti bukan dari kami. Karena aksi kami damai,” ujarnya.