Frugal Living Ala Gaji UMR, Modal Rp15 Ribu Per Hari Tetap Bisa Kumpulkan Tabungan Rp3 Juta Sebulan

Senin 01 Sep 2025, 14:36 WIB
Cara Jitu Frugal Living untuk Karyawan Bergaji UMR: Rp15 Ribu Sehari, Tabungan Tembus Rp3 Juta (Sumber: Pinterest)

Cara Jitu Frugal Living untuk Karyawan Bergaji UMR: Rp15 Ribu Sehari, Tabungan Tembus Rp3 Juta (Sumber: Pinterest)

POSKOTA.CO.ID - Bagi banyak orang, tinggal di Jakarta identik dengan biaya hidup tinggi. Mulai dari biaya tempat tinggal, transportasi, makanan, hingga hiburan, semuanya kerap terasa mencekik, terutama bagi mereka yang berpenghasilan setara UMR.

Tidak sedikit karyawan yang mengeluh sulit menyisihkan gaji, karena pengeluaran bulanan sudah habis hanya untuk bertahan hidup.

Namun, di tengah pandangan tersebut, selalu ada kisah-kisah inspiratif yang membuktikan bahwa menabung tetap mungkin dilakukan. Salah satunya datang dari seorang karyawan yang viral di TikTok dengan akun @otoh_go.

Dengan penghasilan hanya sekitar Rp5 juta per bulan, ia mengaku bisa menyisihkan tabungan hingga Rp2-3 juta setiap bulan.

Pertanyaannya, bagaimana mungkin?

Baca Juga: Pertamina Turunkan Harga BBM per 1 Sepetember 2025, SPBU Swasta Justru Naik: Ini Daftarnya!

Nabung Rp3 Juta dari Gaji Rp5 Juta

Dalam unggahannya, karyawan tersebut menegaskan, “Siapa bilang kalau hidup di Jakarta gak bisa nabung walaupun gaji UMR? Nyatanya, aku bisa nabung kurang lebih 2-3 juta per bulan.”

Caranya sederhana, tapi membutuhkan disiplin tinggi. Ia menerapkan frugal living atau gaya hidup hemat, yang kini semakin populer di kalangan generasi muda.

Prinsip utamanya adalah mengurangi pengeluaran yang tidak perlu, memprioritaskan kebutuhan, dan mencari cara paling efisien untuk memenuhi biaya hidup.

Rincian Anggaran Bulanan

  • Gaji: Rp5.000.000
  • Biaya kos: Rp400.000
  • Makan (Rp15.000/hari, 5 hari x 4 minggu): Rp650.000
  • Kebutuhan harian (sabun, dll.): Rp200.000
  • Jajan & jalan-jalan: Rp200.000
  • Kuota internet: Rp150.000
  • Total pengeluaran: Rp1.600.000
  • Sisa untuk tabungan/investasi: Rp3.400.000

Dari sisa gaji tersebut, Rp3.000.000 ia tabung atau investasikan, sementara Rp400.000 disiapkan untuk dana darurat.

Kisah ini memang terdengar menginspirasi, tapi tidak bisa dipukul rata. Banyak karyawan di Jakarta yang harus mengeluarkan biaya kos di atas Rp1 juta, atau biaya makan yang tidak mungkin ditekan sampai Rp15 ribu per hari.

Artinya, frugal living bukan sekadar mengikuti angka, tetapi menyesuaikan strategi dengan kondisi masing-masing. Esensi sebenarnya adalah disiplin mengelola pengeluaran dan konsisten menabung meski dalam jumlah kecil.

Bagi sebagian orang, mungkin hanya bisa menabung Rp500 ribu per bulan. Namun, konsistensi itu jauh lebih penting daripada angka semata. Perspektif manusiawi ini perlu digarisbawahi agar tidak timbul tekanan sosial yang justru membuat stres.

Apa Itu Frugal Living?

Frugal living adalah gaya hidup hemat dengan prinsip efisiensi. Berbeda dengan pelit, frugal living justru menekankan pada kecerdasan memilih prioritas. Orang yang menerapkan gaya hidup ini bukan berarti menolak kenyamanan, tetapi lebih selektif dalam membelanjakan uangnya.

Contoh sederhana:

  • Hemat: makan di warteg dengan menu bergizi Rp15 ribu.
  • Boros: nongkrong di kafe setiap hari dengan harga minuman Rp40 ribu.

Dengan prinsip ini, seseorang bisa tetap menikmati hidup tanpa harus mengorbankan masa depan finansialnya.

Strategi Frugal Living untuk Karyawan Gaji UMR

Bagi Anda yang ingin meniru strategi ini, berikut beberapa tips praktis:

1. Buat Anggaran Bulanan

Tuliskan setiap pos pengeluaran, mulai dari kos, makan, transportasi, hingga hiburan. Jangan lupa patuhi anggaran yang sudah dibuat.

2. Cari Tempat Tinggal Strategis

Memilih kos atau kontrakan yang dekat dengan tempat kerja bisa memangkas biaya transportasi secara signifikan. Bahkan, meski harga kos sedikit lebih mahal, bisa jadi tetap lebih hemat dibanding biaya bensin atau transportasi harian.

3. Kurangi Pengeluaran Konsumtif

Batasi kebiasaan membeli kopi harian, makan di restoran mahal, atau belanja impulsif. Membawa bekal dari rumah atau memilih warteg bisa jadi solusi.

4. Batasi Jajan dan Hiburan

Tetapkan batas bulanan untuk hiburan. Ingat, hiburan tetap penting, tapi jangan sampai menggerus tabungan.

5. Manfaatkan Promo dan Diskon

Gunakan aplikasi belanja, kartu member, atau promo transportasi untuk menghemat pengeluaran sehari-hari.

6. Gunakan Transportasi Umum

Transjakarta, MRT, atau KRL bisa jadi pilihan lebih murah dan efisien dibanding kendaraan pribadi. Selain hemat, juga mengurangi stres karena macet.

Baca Juga: Kompolnas Imbau Polisi Bersikap Humanis Kawal Demo

Kelebihan dan Tantangan Frugal Living

Kelebihan

  • Memiliki dana darurat lebih cepat.
  • Bisa mulai berinvestasi meski dengan modal kecil.
  • Mengurangi stres finansial jangka panjang.
  • Melatih disiplin dan kesadaran akan nilai uang.

Tantangan

  • Tekanan sosial dari lingkungan yang konsumtif.
  • Rasa bosan akibat pola hidup sederhana yang berulang.
  • Sulit diterapkan jika biaya hidup dasar terlalu tinggi (misalnya kos mahal).

Kisah viral karyawan tadi memberi inspirasi, tapi esensi utamanya adalah kesadaran bahwa setiap rupiah bisa dikelola lebih bijak. Frugal living bukan berarti mengorbankan kebahagiaan, melainkan menunda sebagian kesenangan demi kestabilan jangka panjang.

Jika dilakukan konsisten, tabungan Rp3 juta per bulan bisa menjadi Rp36 juta per tahun. Dalam 5 tahun, jumlah itu mencapai Rp180 juta angka yang bisa digunakan untuk membeli aset, modal usaha, atau investasi lain.

Menabung dengan gaji UMR di Jakarta memang terdengar mustahil. Namun, lewat strategi frugal living, hal itu tetap bisa diwujudkan. Kisah nyata karyawan yang sukses menabung Rp3 juta per bulan menjadi bukti bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk memiliki masa depan cerah.

Yang terpenting adalah kesadaran, disiplin, dan keberanian untuk berbeda dari gaya hidup konsumtif di sekitar kita. Dengan begitu, hidup sederhana hari ini bisa menjadi fondasi kuat untuk kesejahteraan di masa depan.


Berita Terkait


News Update