POSKOTA.CO.ID - Kabar kedatangan Eliano Reijnders ke Persib Bandung menjadi salah satu sorotan besar di kancah sepak bola nasional 2025.
Tidak hanya karena namanya yang melekat pada darah sepak bola Eropa, tetapi juga karena statusnya sebagai adik dari Tijjani Reijnders, gelandang Manchester City dan Timnas Belanda.
Namun, yang membuat publik Indonesia lebih bersemangat adalah keputusan Eliano untuk memilih identitas Indonesia dan membela Timnas Garuda.
Bagi Persib Bandung, kehadiran pemain berusia 24 tahun itu merupakan sinyal ambisi tinggi di BRI Super League musim ini. Sementara bagi Eliano sendiri, transfer ini bukan sekadar perpindahan klub, melainkan bagian dari perjalanan personal tentang identitas, kebanggaan, dan pembuktian diri.
Baca Juga: Imbas Demo Jakarta, KBM SD hingga SMP di Tangerang Digelar Daring
Jejak Karier Eliano Reijnders: Dari Tampere ke Bandung
Eliano lahir di Tampere, Finlandia, pada tahun 2000. Sejak kecil ia tumbuh dalam lingkungan sepak bola yang kuat, dengan keluarga yang memiliki tradisi olahraga tinggi. Namanya mulai dikenal publik Eropa ketika bergabung dengan PEC Zwolle pada 2018.
Meski tidak selalu menjadi pemain inti, Eliano menunjukkan konsistensi sebagai gelandang yang punya visi permainan tajam. Pada musim 2022–2023, ia sempat dipinjamkan ke Jong Utrecht untuk menambah menit bermain dan pengalaman kompetitif.
Setelah kembali, Eliano tetap berseragam PEC Zwolle hingga akhirnya mengambil langkah berani: meninggalkan Eropa dan berlabuh ke Indonesia.
Bagi sebagian orang, keputusan ini dianggap mengejutkan. Namun bagi Eliano, langkah tersebut adalah titik balik dalam perjalanan karier sekaligus panggilan hati untuk membela negara asal ibunya.
Persib Bandung dan Strategi Rekrutmen 2025
Persib bukan sekadar tim besar dengan basis suporter fanatik. Mereka adalah simbol sepak bola Jawa Barat yang selalu berambisi berada di papan atas.
Rekrutmen Eliano Reijnders setelah Thom Haye mempertegas arah klub yang ingin memperkuat lini tengah dengan pemain berdarah Eropa namun memiliki ikatan emosional dengan Indonesia.
Kontrak dua musim bersama Eliano menandakan komitmen Persib membangun fondasi jangka menengah. Di usia 25 tahun (pada Oktober mendatang), Eliano berada di puncak kematangan fisik dan mental, sehingga bisa memberi kontribusi maksimal di Liga 1.
Identitas Nasional: Pilihan Hati Eliano
Berbeda dengan abangnya, Tijjani, yang tetap memilih membela Belanda, Eliano mengambil keputusan berbeda. Ia resmi memilih kewarganegaraan Indonesia, sebuah langkah yang tidak sederhana.
Pada 2024, Eliano mulai mengenakan jersey Garuda dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Hingga saat ini, ia telah mencatat tiga penampilan bersama Timnas Indonesia. Momen tersebut mempertegas bahwa kehadirannya bukan sekadar pelengkap skuad, melainkan bagian dari regenerasi tim nasional yang mengandalkan diaspora.
Bagi Eliano, mengenakan seragam merah putih bukan hanya tentang sepak bola, melainkan tentang merajut kembali akar keluarga dan memberi makna baru dalam kariernya.
Kehadiran Eliano di Media Sosial: Bahasa Modern Perkenalan
Menariknya, perkenalan Eliano ke Persib tidak hanya berlangsung di lapangan. Ia juga langsung aktif di media sosial. Dari menyematkan akun resmi Persib Bandung di Instagram, mem-follow akun X (Twitter) klub, hingga merepost video perkenalan resmi.
Langkah sederhana ini memberi pesan kuat: ia ingin menyatu dengan klub, suporter, dan budaya sepak bola Indonesia. Di era digital, kedekatan pemain dengan publik lewat media sosial menjadi aspek penting untuk membangun koneksi emosional.
Transfer Eliano adalah cerita tentang keberanian meninggalkan zona nyaman. Banyak pemain diaspora lebih memilih bertahan di Eropa dengan alasan kompetisi yang lebih bergengsi.
Namun, Eliano menunjukkan bahwa sepak bola bukan hanya soal prestise, tetapi juga soal kontribusi, kedekatan emosional, dan pencarian jati diri.
Bagi para suporter Persib, kehadirannya membawa harapan baru. Bagi Timnas Indonesia, Eliano adalah simbol bahwa talenta diaspora dapat menjembatani kualitas sepak bola nasional dengan standar internasional.
Harapan dan Tantangan di Liga Indonesia
Meski berstatus rekrutan anyar yang disambut hangat, perjalanan Eliano di Liga 1 tentu tidak mudah. Adaptasi iklim tropis, ritme kompetisi yang berbeda dengan Eropa, hingga ekspektasi besar dari publik adalah tantangan nyata.
Namun, jika mampu mengatasi hambatan tersebut, Eliano berpotensi menjadi salah satu motor permainan Persib. Kombinasi pengalaman Eropa dan semangat nasionalisme bisa menjadikannya sosok inspiratif bagi pemain lokal.
Dampak untuk Timnas Indonesia
Keputusan Eliano membela Timnas memberi dampak psikologis positif. Ia bukan hanya menambah kedalaman skuad, tetapi juga memberi sinyal bagi pemain diaspora lain bahwa Indonesia adalah pilihan yang layak diperjuangkan.
Tiga penampilannya sejauh ini bersama Garuda hanyalah awal. Jika performanya di Persib konsisten, ia berpeluang menjadi pilar utama di laga-laga penting, termasuk Piala Asia dan lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Eliano Reijnders bukan sekadar rekrutan baru Persib Bandung. Ia adalah cerminan dari cerita besar sepak bola Indonesia: tentang diaspora yang kembali, tentang klub yang berani bermimpi, dan tentang tim nasional yang terus mencari identitas di panggung dunia.
Perjalanan Eliano di Indonesia masih panjang. Namun satu hal pasti, setiap langkahnya kini bukan hanya milik pribadi, tetapi juga milik suporter, Persib, dan seluruh pecinta sepak bola Indonesia.