BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, memastikan proses belajar mengajar di Kota Bekasi tetap berjalan normal meski sejumlah wilayah sempat dilanda situasi mencekam akibat kericuhan massa.
Tri menegaskan, kondisi Kota Bekasi secara umum masih kondusif dan terkendali. Tri juga tidak mengeluarkan imbauan agar sekolah dilakukan secara daring.
“Sementara enggak ada himbauan daring, ya. Kami yakinkan betul bahwa para pelajar Kota Bekasi juga sudah menyadari, dan mereka sudah dewasa bagaimana menyikapi terkait dengan kondisi yang ada,” kata Tri kepada wartawan, Minggu 31 Agustus 2025
Menurutnya, yang terpenting adalah masyarakat menjaga situasi tetap tertib dan kondusif. Dan aspirasi masyarakat tetap bisa disuarakan, namun harus disampaikan dengan cara santun.
Baca Juga: 4 Orang Provokator Penyerangan Mako Satlat Brimob Cikeas Bogor Ditangkap
“Saya kira kan kalau kita pakai bahasa yang positif ya, jadi bukan tidak jangan melaksanakan anarkis, tapi ini mari kita laksanakan secara humble, secara sopan, secara bermartabat, saya kira itu,” ujarnya.
Sebelumnya, Tri Adhianto bertemu dengan sejumlah tokoh agama, tokoh masyarakat, dan organisasi kemasyarakatan di Plaza Patriot Candrabaga.
Pertemuan ini digelar sebagai langkah antisipasi atas isu demo dan kerusuhan yang merebak di sejumlah titik.
“Ada keinginan keikutsertaan dari para tokoh agama, tokoh masyarakat, dan ormas yang ada di Kota Bekasi. Dalam rangka kami mempersiapkan diri menyikapi kondisi yang ada,” ucap Tri.
Tri menegaskan, Pemerintah Kota Bekasi memiliki rasa simpati dan komitmen untuk mendengarkan aspirasi masyarakat. Ia mengingatkan agar penyampaian aspirasi dilakukan dengan tertib, guyub, dan penuh kekeluargaan.
Baca Juga: Massa Bertahan hingga Minggu Malam, Situasi di Polres Metro Bekasi Kota Mencekam
Selain itu, Pemkot Bekasi juga terus bergerak langsung ke lapangan untuk mendengar keluhan masyarakat.
“Gerak-langkahnya sudah kami optimalisasikan. Jajaran pemerintah harus tetap bersikap santun, humble, dan lebih banyak mendengar apa yang dikeluhkan,” jelasnya.
Tri pun mengajak masyarakat untuk tetap menjaga komunikasi yang sehat dan tidak terprovokasi dengan tindakan anarkis.
“Jadi bukan berarti jangan menyampaikan aspirasi. Silakan, tapi lakukan dengan cara yang sopan, humble, dan bermartabat. Mari kita biasakan bahasa positif, semangat, dan spirit kekeluargaan,” ujarnya. (cr-3)