POSKOTA.CO.ID – Eks Sekretaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Muhammad Said Didu masih terus menanggapi demo yang belakangan terjadi.
Melalui akun X pribadi @msaid_didu, ia menyampaikan hal-hal yang akan ia lakukan jika jadi presiden.
Pertama, ia akan memanggil Kapolri dan memberikan pilihan untuk mundur atau dipecat sekalian.
“Seandainya saya Presiden : 1) saya akan panggil Kapolri dan berikan pilihan mundur atau saya pecat membuka proses,” katanya.
Ia juga akan membahas soal pemazulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan reshuffle kabinet.
Baca Juga: Apa Isi Unggahan Story Abay Sebelum Meninggal? Sosok Fotografer DPRD Makassar Jadi Sorotan
“2) permohonan pemakzulan Gibran 3) resuffle kabinet,” sambungnya.
Lalu, Said Didu akan mempercepat pemberantasan korupsi hingga melakukan penegakan hukum.
“4) percepat pemberantasan korupsi - termasuk korupsi Geng Solo dan Oligarki 5) lakukan penegakan hukum,” katanya.
Lebih lanjut, Said Didu juga akan melakukan langkah strategis lainnya.
Baca Juga: Said Didu Soroti Demo yang Terjadi Belakangan: Karena Sikap Arogan DPR dan Gaya Hidup Hedonis
“6) kurangi dan pindahkan anggaran polisi, kemhan, dan MBG utk berikan subsidi kebutuhan rakyat 7) hentikan kenaikan pajak 8) kurangi utang dan turunkan bunga utang 9) buat proyek padat kerja 10) bubarkan relawan dan tim sukses,” imbuhnya.
Baca Juga: Chat Terakhir Abay sebelum Tewas Apa? Viral Pesan Haru Fotografer Humas DPRD Makassar
Ringkasan demo belakangan ini
5 Agustus 2025: Ribuan mahasiswa, buruh, ojol, dan warga turun ke jalan memprotes tunjangan perumahan anggota DPR sebesar Rp50 juta per bulan. Demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR di Jakarta berujung bentrokan dengan polisi yang menembakkan gas air mata dan water cannon. Protes serupa juga terjadi di kota-kota lain seperti Medan dan Pontianak.
28 Agustus 2025: Aksi memuncak dengan terlibatnya buruh dari Jabodetabek dan Karawang. Mahasiswa menguasai area sekitar DPR. Bentrokan meluas, puluhan demonstran ditangkap, dan Transjakarta sempat terhenti.
29 Agustus 2025: Pemerintah dilanda gelombang protes atas kenaikan pajak, ongkos pendidikan dan kenaikan tunjangan elit di tengah krisis ekonomi. Demonstrasi di berbagai provinsi seperti Jawa Tengah, Sulawesi, dan Sulawesi Selatan semakin menuntut reformasi struktural.
Baca Juga: Chat Terakhir Abay sebelum Tewas Apa? Viral Pesan Haru Fotografer Humas DPRD Makassar
Insiden Tragis: Pada malam 28 Agustus, seorang driver ojek online bernama Affan Kurniawan (21) tewas terlindas kendaraan taktis Brimob. Kejadian ini memicu gelombang kemarahan baru.
30 Agustus 2025 (Pagi-Siang): Massa masih bertahan di sekitar DPR saat dini hari, meski jumlah mulai berkurang. Sejumlah halte Transjakarta, termasuk yang di Senen, terbakar. Vandalism dan gangguan transportasi masif terjadi.