JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika, mengikuti apel bersama jajaran Pemprov Jakarta untuk memperkuat sinergi penanganan masalah lalu lintas, khususnya kemacetan yang terjadi di Jabodetabek.
Ajat mengatakan, persoalan kemacetan tak mengenal batas administrasi daerah. Sebab, seperti kemacetan di Jakarta dipengaruhi oleh mobilitas masyarakat wilayah penyangga, termasuk Kabupaten Bogor.
“Karena itu, penanganannya harus dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh pemangku kebijakan baik Pemprov Jakarta maupun daerah sekitarnya,” kata Ajat dalam keterangannya, Rabu 27 Agustus 2025.
Ajat mencontohkan tingginya jumlah penumpang KRL asal Bogor menuju Jakarta. Dari data, jumlah penumpang dari Bogor mencapai 6.000 orang per hari, jauh di atas target awal sebanyak 2.000 penumpang.
Baca Juga: Transjakarta Tambah 14 Armada untuk Urai Kemacetan di TB Simatupang
“Ini menunjukkan antusiasme masyarakat sangat besar, sekaligus menandakan kontribusi wilayah sekitarnya sangat berpengaruh terhadap lalu lintas di Jakarta,” ujar Ajat.
Ajat melanjutkan, melalui apel kolaborasi ini diharapkan ada pembagian peran dan fungsi yang jelas antarwilayah dalam penanganan transportasi. Dengan begitu, tidak menjadi beban sepihak.
“Jakarta adalah kota global, maka sudah seharusnya semua pihak bekerja sama dalam mengurai permasalahan kemacetan,” ucapnya.
Di sisi lain, Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno menegaskan perlunya kerja sama bukan hanya antarinstansi pemerintah, tetapi juga melibatkan peran aktif masyarakat.
Ia juga menegaskan pentingnya melibatkan daerah seperti Bekasi, Depok, dan Bogor dalam kolaborasi mengurai kemacetan.
“Kita mengajak teman-teman dari daerah penyangga untuk ikut berkolaborasi. Karena kemacetan di Jakarta juga berdampak pada wilayah mereka. Itulah mengapa pak Gubernur membuat program Transjabodetabek demi memperlancar konektivitas lintas wilayah,” ujar Rano. (cr-6)