MEDAN SATRIA, POSKOTA.CO.ID – Kebakaran hebat yang melanda Pasar Pejuang Pratama, di Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi pada Sabtu 23 Agustus 2025 malam.
Peristiwa tersebut meninggalkan duka mendalam bagi para pedagang. Ratusan kios ludes terbakar, menyisakan asap hitam dan tumpukan puing.
Sejumlah pedagang ikan yang sehari-hari menggantungkan hidupnya di pasar itu kini kehilangan tempat mencari nafkah. Bahkan, mereka terpaksa menggelar lapak darurat lantaran sudah terlanjur belanja bahan dagangan.
Mulyadi 44 tahun, pedagang ikan cue tongkol mengaku masih tidak percaya dengan musibah yang menimpa tempatnya berdagang selama lebih dari 20 tahun.
Baca Juga: Kebakaran Hebat di Pasar Pejuang Pratama Bekasi, 120 Kios Hangus dalam Hitungan Menit
Saat kebakaran terjadi, ia sedang berjualan di tempat lain dan baru mengetahui kabar dari rekannya.
"Saya masih merasa ini seperti mimpi. Walaupun kerugian saya tidak terlalu besar karena hanya jualan ikan cue di meja terbuka, tapi teman-teman pedagang lain habis semua. Ada yang jualan sembako, plastik, pakaian, semuanya ludes terbakar," ujar Mulyadi saat ditemui di lokasi, Minggu 24 Agustus 2025.
Mulyadi menyebut penghasilannya dari berjualan ikan selama ini dipakai untuk kebutuhan sehari-hari keluarga, termasuk membeli beras.
Kini, setelah pasar terbakar, ia terpaksa membuka lapak darurat di depan ruko yang juga sudah hangus.
Baca Juga: 120 Kios Pasar Pejuang Pratama Bekasi Ludes Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah
"Semoga ke depan pedagang masih bisa berjualan lagi, karena ini satu-satunya tempat kami mencari nafkah," ucapnya.
Hal serupa dirasakan Warsidi, 50 tahun, pedagang ikan segar yang juga sudah berjualan lebih dari 20 tahun di Pasar Pejuang Pratama.
Satu kios miliknya ikut terbakar. Namun, ia bersyukur karena ikan lele dan emas dagangannya berhasil ia selamatkan.
"Alhamdulillah, untuk saya pribadi tidak ada kerugian besar karena ikan saya bawa pulang. Tapi sedihnya, besok saya bingung mau jualan di mana. Disini satu-satunya lapak yang saya punya," kata Warsidi.
Baca Juga: Kasus Suspek Chikungunya di Kota Bekasi Tembus 172 Laporan, Didominasi Usia Produktif dan Lansia
Menurut Warsidi, api membesar hanya dalam hitungan setengah jam dan langsung melahap sekitar 100 kios. Hal itu membuat para pedagang tak sempat untuk menyelamatkan barang dagangan mereka.
Warsidi mengatakan, setiap harinya dia bisa mendapatkan omzet hingga Rp500 ribu dari berjualan ikan segar. Kini ia berharap pengelola pasar dan re setempat bisa segera memberikan solusi terbaik bagi para pedagang agar bisa berjualan kembali di pasar tersebut.
"Sehari saya bisa dapat Rp200 ribu sampai Rp550 ribu dari jualan. Sekarang saya kehilangan mata pencaharian Harapannya, pengelola bisa segera melakukan perbaikan supaya kami para pedagang bisa berdagang lagi," ujarnya. (CR-3)