POSKOTA.CO.ID - Ada dua jenis investasi yang dapat dipilih masyarakat untuk mengalokasikan uang yang dimiliki.
Kedua jenis investasi tersebut, yakni investasi jangka pendek dan jangka panjang. Keduanya sama-sama memiliki kelebihan dan juga kekurangan.
Sayangnya, masih banyak masyarakat yang belum memahami perbedaan kedua investasi tersebut.
Baca Juga: Harga Emas Pegadaian Hari Ini Minggu 25 Agustus 2025: Galeri24, Antam, dan UBS Naik
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi, ada baiknya jika masyarakat memahami terlebih dahulu perbedaan keduanya supaya bisa membantu menentukan strategi yang tepat untuk kedepannya.
Lantas, apa perbedaan investasi jangka pendek dan jangka panjang? Simak sejumlah bedanya berikut ini.
Perbedaan Investasi Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Ada sekitar enam aspek perbedaan antara investasi jangka pendek dan jangka panjang. Berikut perbedaannya, seperti yang dikutip dari laman Bank SMBC Indonesia.
Baca Juga: Masih Takut Investasi Emas Digital? Simak 5 Tips Penting Sebelum Memulai
1. Jangka Waktu
Berdasarkan durasi waktu, investasi jangka pendek pastinya memiliki durasi waktu yang lebih singkat, yakni di bawah lima tahun. Bahkan, tak jarang hanya setengah tahun atau beberapa bulan saja.
Tujuannya, yakni untuk mendapatkan keuntungan lebih cepat tanpa perlu menunggu lama. Contohnya seperti deposito berjangka, obligasi jangka pendek, dan reksa dana pasar uang.
Di sisi lain, investasi jangka panjang biasanya memiliki durasi waktu lebih dari lima tahun. Tujuannya, yaitu untuk mendapatkan keuntungan dengan pertumbuhan nilai yang lebih signifikan.
Beberapa contoh investasi jangka panjang, yakni saham, obligasi, properti, dan reksa dana saham.
Baca Juga: Pelajar Wajib Tahu! 8 Cara Investasi Minim Risiko untuk Masa Depan Cerah
2. Tujuan investasi
Investasi jangka pendek umumnya memiliki tujuan untuk mengumpulkan keuntungan dalam waktu singkat agar bisa segera digunakan, misalnya untuk liburan, pembelian mobil, atau menutupi kebutuhan mendadak.
Sementara, investasi jangka panjang memiliki tujuan untuk menambah kekayaan, menyimpan dana pensiun, hingga persiapan dana pendidikan anak di masa mendatang.
3. Modal
Umumnya, investasi jangka pendek tidak membutuhkan modal yang terlalu besar karena keuntungannya lebih cepat didapat.
Sedangkan, investasi jangka panjang butuh modal yang lebih besar karena potensi pertumbuhannya lebih tinggi. Selain itu, investor juga biasanya akan rutin berinvestasi secara berkala.
4 Return
Keuntungan atau return investasi jangka pendek cenderung lebih rendah, namun tetap stabil. Hal ini berbanding lurus dengan modal yang dikeluarkan.
Sementara, karena investasi jangka panjang butuh modal lebih besar, maka keuntungan yang diperoleh juga lebih tinggi.
Misalnya, saham memberikan return sekitar 7-10% jika diinvestasikan dalam jangka waktu yang lama.
5. Risiko
Dikarenakan modal yang tidak terlalu besar dan instrumen yang diambil cenderung aman serta stabil, maka risiko investasi jangka pendek juga lebih rendah.
Hal ini berlawanan dengan investasi jangka panjang yang punya risiko lebih tinggi karena fluktuasi pasar saham atau nilai properti yang tidak menentu.
6. Cara Investasi
Cara investasi jangka pendek lebih sederhana dan mudah. Instrumen seperti reksa dana atau deposito berjangka dapat diakses dengan cepat tanpa analisis yang mendalam. Fokus utama adalah pada likuiditas dan keamanan modal.
Sementara, investasi jangka panjang sering membutuhkan strategi yang lebih kompleks, termasuk diversifikasi portofolio, analisis fundamental, dan penilaian pasar.