Ilustrasi petugas mengevakuasi ular. (Sumber: Dok. Damkar Depok)

JAKARTA RAYA

Damkar Bekasi Terima 521 Laporan Evakuasi Ular, Mayoritas Jenis Sanca

Jumat 22 Agu 2025, 19:04 WIB

BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kota Bekasi mencatat telah menerima sebanyak 521 laporan evakuasi ular dari masyarakat pada Januari hingga 15 Agustus 2025.

Jumlah ini menunjukkan tingginya potensi hewan melata tersebut masuk ke permukiman warga, terutama saat musim penghujan.

“Sepanjang tahun ini, tepatnya sampai tanggal 15 Agustus 2025, Disdamkarmat Kota Bekasi telah menerima sebanyak 521 laporan evakuasi ular,” kata Kepala Bidang Penyelamatan Damkar Kota Bekasi, Suhartono, saat dikonfirmasi, Jumat, 22 Agustus 2025.

Menurutnya, ular jenis sanca menjadi yang paling sering dievakuasi petugas di lapangan. Dari total laporan, sekitar 70 persen ular yang ditangani merupakan ular non-berbisa, sementara sisanya sekitar 30 persen ular berbisa.

Baca Juga: Tidak Kunjung Dapat Izin PT KAI, Wali Kota Bekasi Adukan Proyek JPO Stasiun Bekasi ke Gubernur Jabar

“Yang paling banyak kami evakuasi di lapangan itu jenis ular sanca. Dimana 70 persen non-berbisa, dan 30 persen berbisa,” ujarnya.

Suhartono menjelaskan, meningkatnya laporan warga tidak lepas dari faktor cuaca yang sudah memasuki musim penghujan. Pada periode ini, ular biasanya mencari tempat bertelur atau sumber makanan yang ada di sekitar pemukiman warga.

“Sekarang sudah masuk tren musim penghujan. Jadi mereka masuk ke permukiman rumah warga untuk mencari tempat untuk bertelur atau mencari makan,” ucap dia.

Meski ratusan laporan masuk, pihaknya belum pernah menerima laporan warga digigit ular. Hanya saja, ada beberapa kasus di mana ular memangsa hewan peliharaan warga, seperti ayam.

Baca Juga: Bekasi Dapat Bantuan Renovasi 500 Rumah Tak Layak Huni

“Tidak pernah ada laporan kasus warga yang mengalami gigitan ular. Hanya saja ular-ular tersebut ada yang pernah makan ayam ternak warga,” ujarnya.

Perihal penanganan, Suhartono menuturkan setiap laporan yang masuk akan segera ditindaklanjuti. Petugas terlebih dahulu memastikan kebenaran laporan, lalu menyiapkan peralatan yang dibutuhkan sebelum menuju lokasi.

“Setelah mendapat laporan dari warga, petugas penyelamatan akan memastikan kembali keakuratan laporan dengan menanyakan titik lokasi kejadian. Setelah itu petugas mempersiapkan alat-alat dan langsung bergegas menuju lokasi,” tuturnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan tim yang diterjunkan untuk melakukan evakuasi ular berjumlah sekitar lima orang. Sementara waktu evakuasi bergantung pada jarak, situasi jalan, serta tingkat kesulitan medan.

Baca Juga: Pemprov Jabar dan Pemkot Bekasi Bangun Dua Flyover Senilai Ratusan Miliar

“Lama evakuasi dipengaruhi oleh jarak, situasi jalan, dan medan evakuasi,” jelasnya.

Selain melakukan evakuasi, pihak Disdamkarmat Kota Bekasi juga gencar memberikan sosialisasi kepada warga. Edukasi itu dilakukan melalui sekolah, RW, maupun kelompok masyarakat mengenai langkah-langkah yang harus diambil jika menemukan ular masuk ke lingkungan rumah.

“Kami sudah laksanakan sosialisasi bersama dengan bidang pencegahan melalui sekolah, RW, dan warga masyarakat terkait penanganan jika ada ular yang masuk ke lingkungan rumah,” katanya. (CR-3)

Tags:
ularlaporanBekasiDisdamkarmat Bekasi

Tim Poskota

Reporter

Febrian Hafizh Muchtamar

Editor