BOGOR, POSKOTA.CO.ID – Polisi mengungkap konflik antarsuporter sepak bola tarkam di Jasinga, Kabupaten Bogor, yang menewaskan satu orang korban, ternyata sudah berlangsung selama 15 tahun.
Kapolres Bogor AKBP Wikha Ardilestanto menjelaskan, bentrokan antara Kampung Peuteuy dan Kampung Parung Sapi kembali pecah usai pertandingan sepak bola di Lapangan Labora pada 17 Agustus lalu.
Saat itu, rombongan dari Kampung Parung Sapi melintasi Kampung Peuteuy sambil menggeber motor hingga memicu keributan.
"Jadi kemarin saya mendengar dari kedua belah pihak. Sejatinya konflik yang ada di wilayah tersebut sudah berlangsung cukup lama," kata Wikha kepada wartawan, Kamis, 21 Agustus 2025.
Baca Juga: Polisi Ungkap Kronologi Tawuran Maut di Jasinga Bogor, Korban Sempat Duel Sebelum Tewas
"Informasi dari para tokoh masyarakat itu sudah berlangsung bahkan sampai 15 tahun dan potensi-potensi (bentrokan) itu tetap ada," sambungnya.
Menurut Wikha, konflik tersebut sudah mengakar di dua kampung yang terlibat.
"Pertandingan olahraga yang kemudian menimbulkan gesekan antarkampung dan berlangsung sampai 15 tahun dan sudah cukup mendarah daging," ujarnya.
Sebelumnya, polisi menangkap AF, 20 tahun, pelaku pembunuhan saat tawuran suporter di Desa Kalong Sawah, Kecamatan Jasinga, yang menewaskan WS, 43 tahun, pada 17 Agustus lalu. Pelaku ditangkap di rumahnya dua hari setelah kejadian.
"Awal 15 orang (saksi), yang kemudian dikerucutkan lagi ada 9 orang saksi yang mengetahui terjadinya peristiwa. Dari pemeriksaan tersebut didapatkan keterangan bahwa pada saat kejadian korban berduel dengan AF," kata Wikha. (cr-6)