KEBAYORAN BARU, POSKOTA.CO.ID - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memastikan sistem Earthquake Early Warning System (EEWS) yang terpasang di sepanjang jalur Kereta Cepat Whoosh berfungsi dengan baik.
Notifikasi dini dari sistem tersebut langsung terdeteksi ketika gempa berkekuatan 4,7 magnitudo pada Rabu, 20 Agustus 2025 itu terjadi.
"Sehingga perjalanan Whoosh dapat segera dihentikan untuk memastikan keselamatan penumpang" ujar General Manager Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa kepada Poskota, Kamis, 21 Agustus 2025.
Sebagai tindak lanjut, kata Eva, tim prasarana KCIC segera melakukan pemeriksaan menyeluruh menggunakan Rail Car atau kereta perawatan.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan keamanan perjalanan meskipun konstruksi jalur Whoosh dirancang tahan gempa hingga kekuatan 8 skala richter.
Baca Juga: Dampak Gempa Bekasi, BPBD Sebut Satu Musala di Desa Sukabungah Rusak Berat
"Tidak hanya jalur rel, pemeriksaan juga difokuskan pada faktor eksternal di sekitar jalur, seperti potensi longsor, pohon tumbang, atau pergerakan tanah yang bisa berdampak pada keamanan perjalanan," beber Eva.
Lebih lanjut, Eva mengatakan, pemeriksaan mencakup seluruh jalur sepanjang 144 km, yang terdiri dari struktur jembatan sepanjang 82 km, 13 terowongan dengan total panjang 17 km, serta jalur di atas tanah sepanjang 42 km.
Lalu pemantauan juga dilakukan melalui sensor dan 1.846 CCTV yang tersebar di seluruh jalur untuk memastikan tidak ada objek asing yang membahayakan perjalanan Whoosh.
"KCIC juga memutuskan untuk membatalkan sejumlah perjalanan Whoosh setelah gempa bumi dengan Magnitudo 4,9 mengguncang Kabupaten Bekasi pada Rabu, 20 Agustus 2025 pukul 19.55 WIB," kata Eva.
Eva memastikan, seluruh penumpang yang terdampak dapat melakukan pembatalan di loket hingga H+3 dan dana akan dikembalikan 100 persen sebagai bentuk komitmen KCIC terhadap ketidaknyamanan yang ditimbulkan.
Ia menegaskan kembali bahwa keselamatan dan keamanan operasional Whoosh adalah prioritas utama.
"Pemeriksaan jalur secara menyeluruh, sistem peringatan dini yang berfungsi optimal, serta antisipasi potensi dampak eksternal menjadi bukti komitmen KCIC dalam menghadirkan layanan transportasi modern yang aman dan andal bagi seluruh penumpang," jelas Eva.
Baca Juga: Usai Gempa 4,9 SR Terjadi di Kabupaten Bekasi, KAI Daop 1 Jakarta Pastikan Jalur Kereta Aman
Gempa Rusak Belasan Rumah
Di Kabupaten Karawang, gempa bumi pada Rabu malam dilaporkan merusak sebanyak 19 rumah. Selain itu, satu mushala di Kabupaten Bekasi juga dikabarkan roboh akibat guncangan gempa.
"Tim BPBD Karawang dan Bekasi telah dikerahkan ke lokasi untuk melakukan pengecekan lebih lanjut. Kami juga sedang memverifikasi apakah kerusakan rumah termasuk dalam kategori ringan, sedang, atau berat,” ujar Pranata Humas Ahli Muda Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, Hadi Rahmat, saat dikonfirmasi.

Kendati demikian, Hadi mengingatkan bahwa data yang terkumpul masih dalam tahap validasi dan kemungkinan dapat berubah seiring dengan pembaruan informasi dari lapangan.
Hingga saat ini, BPBD terus berkoordinasi dengan pihak desa untuk memastikan jumlah pasti kerusakan dan dampak lainnya akibat gempa tersebut.
“Kami mengutamakan kecepatan pelaporan, sehingga data ini masih bersifat sementara dan bisa diperbarui sesuai kelengkapan informasi,” ucap Hadi.
Selain itu Hadi juga mengimbau warga memeriksa kondisi bangunan tempat tinggal, menjauh dari bangunan yang retak atau rusak, serta menghindari penggunaan api terbuka.
Kemudian diimbau juga kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi gempa susulan sembari menunggu laporan resmi lebih lanjut.