BANDUNG BARAT, POSKOTA.CO.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung menyebut gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Bandung Barat pada Rabu, 20 Agustus 2025, dipicu oleh aktivitas Sesar Lembang.
Kepala BMKG Bandung, Teguh Rahayu, mengatakan gempa dengan magnitudo 1,7 itu terjadi sekitar pukul 12.28 WIB dan berpusat di perkebunan warga Desa Cimanggu, Kecamatan Ngamparah.
"Dari analisis BMKG, gempa dengan kedalaman 10 kilometer tersebut dipicu aktivitas Sesar Lembang. Getaran dirasakan warga Bandung Barat dengan intensitas II MMI, di mana beberapa orang sempat merasakannya dan benda-benda ringan bergoyang," kata Teguh, Kamis, 21 Agustus 2025.
Baca Juga: Setuju atau Tidak? Anggota DPR Usulkan Ide Gerbong Khusus Merokok di Kereta
Meski demikian, hingga kini tidak ada laporan kerusakan akibat gempa. BMKG menegaskan gempa tersebut merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas Sesar Lembang.
"Hasil monitoring belum menunjukkan adanya gempa susulan," ujarnya.
Teguh menambahkan, dari koordinat episenter, pusat gempa berada sekitar 1,2 kilometer di utara garis Sesar Lembang segmen Cimeta. Hingga hari ini, situasi masih terpantau aman.
Sejak Kamis, 14 Agustus 2025, pekan lalu, BMKG mencatat aktivitas Sesar Lembang cenderung meningkat.
Dalam sepekan terakhir, wilayah Bandung Barat diguncang tiga kali gempa. Pertama, gempa magnitudo 1,8 di Desa Pasirlangu, Kecamatan Cisarua.
Kedua, gempa magnitudo 2,3 di Desa Bojongkoneng, Kecamatan Ngamparah pada Selasa, 19 Agustus 2025. Ketiga, gempa magnitudo 1,7 di Desa Cimanggu, Kecamatan Ngamparah.
Baca Juga: Harga Emas Antam Naik Rp24.000 Kamis, 21 Agustus 2025
Dengan adanya aktivitas ini, BMKG mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada.
Sesar Lembang sepanjang 29 kilometer dari Padalarang hingga Jatinangor berpotensi memicu gempa lebih besar dengan magnitudo 6 hingga 7.
"Untuk selanjutnya, pihak BMKG akan secepatnya menginformasikan kepada publik. Tentunya masyarakat harus tetap tenang dan waspada," tuturnya.