Sepiring Nasi si Pimen dengan telur dadar crispy dan telur ceplok setengah matang, tanpa garam dan MSG, tetap menggugah selera. (Sumber: Pinterest)

GAYA HIDUP

Nasi Telor Pimen: Sensasi Kuliner Bekasi Tanpa Garam dan MSG

Sabtu 16 Agu 2025, 08:57 WIB

POSKOTA.CO.ID - Kota Bekasi bukan hanya dikenal sebagai kota penyangga Jakarta dengan aktivitas industrinya yang padat. Dalam satu dekade terakhir, kota ini juga tumbuh sebagai pusat kuliner kreatif.

Dari angkringan modern, kafe tematik, hingga warung sederhana, selalu ada yang baru dan memikat. Kini, hadir satu destinasi yang mencuri perhatian Nasi Telor Pimen di Jalan Perjuangan, Bekasi Utara.

Apa yang membuatnya berbeda? Sederhana: telur tanpa garam dan MSG. Sebuah konsep yang pada awalnya terdengar kontradiktif, karena masyarakat Indonesia begitu lekat dengan cita rasa asin, gurih, dan pedas.

Namun, eksperimen ini justru membuka diskusi tentang bagaimana kita bisa menikmati makanan sehat tanpa harus kehilangan kenikmatan rasa.

Baca Juga: Kabar Baik! Jalan Tol Baru Rp21,26 Triliun Siap Dibangun Mengurai Kemacetan Jakarta, Berikut Rute Lengkapnya

Sejarah dan Latar Belakang Nasi Telor Pimen

Tim Poskota.co.id mencoba untuk mencicipi salah Warung nasi telor pimen yang berada di Bekasi pada Jumat 15 Agustus 2025. Warung makan ini dirintis oleh empat sahabat Wira, Firman, Irwan, dan Didit.

Mereka bukan sekadar pedagang biasa, melainkan penggiat kuliner yang ingin membawa inovasi. Wira, misalnya, dikenal sebagai travelling chef yang sering berkeliling mencicipi berbagai masakan nusantara.

Inspirasi menghadirkan telur tanpa garam dan MSG lahir dari keresahan akan kebiasaan masyarakat yang mengonsumsi penyedap berlebihan. Mereka percaya bahwa dengan olahan bumbu alami, rasa gurih tetap bisa tercapai. Dari ide itu lahirlah menu utama yang kini dikenal sebagai Nasi si Pimen.

Proses Pembuatan dan Keunikan Menu

Satu porsi Nasi si Pimen terdiri dari:

Proses penyajiannya relatif cepat, sekitar 15 menit, kecuali jika antrean panjang. Yang menarik adalah racikan bumbu. Tanpa garam dan MSG, rasa gurih tetap hadir berkat olahan rempah seperti bawang putih, lada, dan bubuk bawang.

Telur dadarnya digoreng hingga bertekstur renyah di luar namun lembut di dalam. Meski minyak agak menempel, rasa gurih alami tetap dominan. Telur ceploknya proporsional, dengan kuning telur meleleh di tengah yang memperkaya cita rasa.

Sambalnya, meski sederhana, memberi sentuhan pedas yang seimbang. Menurut Wira, tekstur nasi yang agak keras justru sengaja dipilih untuk mengimbangi minyak dari telur, sehingga tidak terlalu “blenek” atau enek.

Benarkah Bisa Nikmat Tanpa Garam dan MSG?

Pertanyaan besar yang muncul tentu bagaimana rasanya? Ternyata, meskipun tanpa garam dan MSG, rasa gurih tetap hadir. Ini membuktikan bahwa lidah manusia bisa beradaptasi dengan sumber rasa alami.

Seorang pengunjung yang ditemui menyebut, “Awalnya saya ragu, tapi ternyata tetap enak, malah lebih ringan di mulut. Tidak bikin haus seperti makanan yang penuh MSG.”

Dari segi penilaian, banyak yang memberi skor tinggi. Bahkan ulasan awal dari pecinta kuliner menempatkan Nasi Telor Pimen di angka 8,5 dari 10. Nilai ini cukup membuktikan bahwa konsep sehat bisa berjalan berdampingan dengan cita rasa.

Harga yang Bersahabat

Salah satu daya tarik lain adalah harga. Dengan kisaran Rp10 ribu hingga Rp15 ribu, Nasi si Pimen jelas ramah di kantong semua kalangan, terutama mahasiswa dan pekerja kantoran yang ingin makan cepat, murah, namun tetap berkualitas.

Harga ini juga menjadi keunggulan kompetitif dibandingkan warung nasi kekinian lainnya yang sering mematok tarif lebih tinggi untuk konsep unik.

Mengurangi garam dan MSG dalam konsumsi sehari-hari sudah lama dianjurkan oleh pakar kesehatan. Garam berlebihan dapat memicu hipertensi, sementara MSG sering dikaitkan dengan rasa haus berlebihan dan potensi ketidaknyamanan pada sebagian orang.

Nasi Telor Pimen menjadi contoh bahwa inovasi kuliner bisa sekaligus menjadi edukasi. Tanpa harus menyampaikan ceramah panjang, menu ini sudah berbicara sendiri: sehat bukan berarti hambar.

Relevansi Sosial dan Budaya

Fenomena Nasi Telor Pimen juga mencerminkan perubahan gaya hidup masyarakat perkotaan. Generasi muda kini lebih peduli pada isu kesehatan dan kualitas hidup. Mereka mulai mencari alternatif makanan yang tetap lezat namun minim risiko kesehatan jangka panjang.

Lebih dari itu, tempat ini juga menjadi ruang sosial baru. Banyak pengunjung datang tidak hanya untuk makan, tetapi juga berbincang, berbagi pengalaman, bahkan membuat konten media sosial. Foto telur ceplok dengan kuning meleleh, misalnya, kerap menghiasi Instagram Stories pengunjung.

Kelemahan yang Bisa Ditingkatkan

Tidak ada kuliner yang sempurna. Dari pengalaman mencoba, ada beberapa catatan kecil yang bisa diperbaiki:

  1. Minyak berlebih pada telur dadar bisa dikurangi.
  2. Tekstur nasi sebaiknya ada variasi pilihan, baik keras maupun lembut, agar sesuai selera tiap pelanggan.
  3. Sambal meski sudah enak, masih bisa dieksplorasi lebih dalam dengan variasi rasa (misalnya sambal matah atau sambal bawang).

Perbaikan kecil ini justru membuka peluang Nasi Telor Pimen untuk terus berkembang.

Baca Juga: Persis Solo vs Persija Jakarta, Jakmania Optimis Macan Kemayoran Bawa Pulang 3 Poin

Masa Depan Nasi Telor Pimen

Jika konsisten dengan kualitas dan inovasi, bukan tidak mungkin Nasi Telor Pimen akan berkembang menjadi brand kuliner khas Bekasi yang dikenal luas. Bahkan, potensinya untuk membuka cabang di kota lain sangat besar, mengingat konsepnya sederhana namun unik.

Di tengah persaingan kuliner yang semakin ketat, kejujuran rasa dan konsistensi pelayanan adalah kunci. Dan sejauh ini, Nasi Telor Pimen berhasil memikat pelanggan dengan keduanya.

Menikmati Nasi Telor Pimen bukan hanya soal makan. Ada pesan tersirat bahwa kita bisa hidup lebih sehat tanpa kehilangan kebahagiaan di meja makan.

Dari harga yang ramah, rasa yang tetap gurih meski tanpa MSG, hingga suasana hangat yang tercipta di warung sederhana, semua memberikan pengalaman berbeda.

Bagi warga Bekasi atau siapa pun yang kebetulan singgah di kota ini, mencicipi Nasi si Pimen seakan menjadi ritual kecil untuk menghargai inovasi, persahabatan, dan keberanian menantang norma rasa.

Tags:
Telur dadar crispy BekasiWarung makan murah BekasiMakanan sehat tanpa MSGKuliner Bekasi terbaruNasi Telor Pimen

Yusuf Sidiq Khoiruman

Reporter

Yusuf Sidiq Khoiruman

Editor