BABELAN, POSKOTA.CO.ID - Polisi terus mengusut kasus tewasnya dua siswi kelas 1 SDIT Ibnul Jazari, KBW, 7 tahun dan FAP, 6 tahun, yang tenggelam di kolam renang milik sekolah di Perumahan Pondok Ungu Permai, Sektor 5 Blok A6/2, Kelurahan Bahagia, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi.
Peristiwa nahas itu, terjadi pada Senin 11 Agustus 2025 sekitar pukul 14.30 WIB, saat kegiatan ekstrakurikuler renang berlangsung.
Kapolsek Babelan, Kompol Wito, menegaskan pihaknya sudah melakukan olah TKP dan pemeriksaan sejak awal laporan masuk.
“Pemeriksaan ini bukan sekali saja. Dari awal sudah kami lakukan pengecekan-pengecekan terus. Hari ini juga didampingi Pak RW, Pak RT, dan pihak sekolah,” ujarnya saat ditemui di lokasi, Rabu 13 Agustus 2025.
Wito memastikan penyelidikan dilakukan secara terbuka dan mendapat dukungan penuh dari Satreskrim Polres Metro Bekasi.
“Kami tidak akan tutup-tutupi. Sesuai arahan Bapak Kapolres Metro Bekasi, penanganannya juga di-backup Satreskrim,” tegasnya.
Dalam peristiwa tersebut, sejumlah barang bukti sudah diamankan, mulai dari pakaian korban hingga rekaman CCTV. Wito menilai kolam renang tersebut tidak memiliki ventilasi udara yang layak.
“Di dalam kolam renang belum ada CCTV, tapi di luar sudah kami lihat kapan anak masuk. CCTV di sekitar masih kami dalami. Secara kasat mata, kondisi kolam renang ini tidak ada ventilasi udara,” ungkap Wito.
Pantauan Poskota di lokasi, kolam renang berukuran 10x7 meter itu tampak berair keruh dengan tiga kedalaman berbeda, yakni 110 cm, 120 cm, dan 130 cm.
Letaknya hanya dua meter dari pintu masuk, di dinding terpasang papan peraturan berenang, dan di salah satu sudut kolam sudah dipasang garis polisi.
“Kedalaman kolam ada 110, 120, dan 130. Kami akan usut tuntas sesuai arahan beliau (Kapolres). Kami dibackup Satreskrim Polres Metro Bekasi, termasuk Inafis dan PPPA, untuk melakukan penyelidikan, baik terhadap korban maupun TKP,” kata Wito.
Wito mengatakan hingga kini sudah ada enam saksi yang telah dimintai keterangan, terdiri dari keluarga korban dan pihak sekolah.
“Dari orang tua dan pihak terkait, berjumlah enam orang saksi yang sudah dimintai keterangan. Kami masih melakukan pemeriksaan lanjutan,” jelasnya.
Setelah selesai melakukan olah TKP dan sejumlah pemeriksaan lainnya, pihak kepolisian belum bisa mengungkap penyebab pasti kematian korban dan masih menunggu hasil pemeriksaan ahli.
“Nanti akan kami lakukan pemeriksaan ahli, meminta keterangan dari pihak yang berkompeten soal kolam renang,” ujar Wito.
Baca Juga: Bocah 5 Tahun Tewas Tenggelam di Kolam Saiji Waterboom Tangerang
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, AKBP Agta Bhuwana Putra, memaparkan kronologi kejadian. Ia menjelaskan, hari itu merupakan pertemuan perdana ekstrakurikuler renang bagi murid kelas 1, yang digelar seusai jam belajar.
“Adapun pada hari itu adalah ekstrakurikuler renang yang pertama kali untuk murid kelas satu. Kejadian sekira pukul 14.00 setelah kegiatan KBM selesai. Ekstrakurikuler renang dilakukan di kolam renang milik sekolah,” ujar Agta dalam keterangannya
Agta juga mengungkapkan bahwa pada saat kegiatan ekstrakurikuler renang, wali murid tidak diperkenankan mendampingi anak-anak.
“Pada saat mengikuti ekskul renang, wali murid tidak diperbolehkan ikut mendampingi. Anak-anak hanya didampingi guru Yayasan,” kata Agta.
Sekitar pukul 14.30 WIB, guru pendamping berinisial UA dan Kepala Sekolah Muhammad Unais menghubungi ibu KBW untuk segera datang ke RS Viola, Pondok Ungu Permai. Saat tiba, ibunda KBW diberitahu bahwa KBW dan FAP telah meninggal dunia diduga akibat tenggelam.
“Ibunya KBW tiba lebih dulu di rumah sakit dan diberitahu bahwa KBW dan FAP telah meninggal dunia, diduga tenggelam di kolam renang milik sekolah,” lanjut Agta.
Kabar duka tersebut kemudian disampaikan ibu KBW kepada ibu FAP agar datang ke rumah sakit. Tak lama kemudian, kedua keluarga korban membawa pulang jenazah anak mereka ke rumah duka yang saling berdekatan di Kelurahan Setia Mulya, Tarumajaya.
“Setelah itu korban KBW dan FAP dibawa pulang ke kediaman masing-masing,” jelasnya.
Kasus ini masih dalam penyelidikan mendalam. Polisi memastikan akan menggali keterangan dari berbagai pihak untuk mengungkap penyebab dan pihak yang bertanggung jawab atas tragedi tersebut.