LAB 45 Gelar Seminar Proyeksi Indonesia 2045, Sejumlah Isu Strategis akan Dibahas

Selasa 12 Agu 2025, 21:29 WIB
Kepala LAB 45, Jaleswari Pramodhawardani (kiri) saat jumpa pers di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Selasa, 12 Agustus 2025. (Sumber: POSKOTA | Foto: Pandi Ramedhan)

Kepala LAB 45, Jaleswari Pramodhawardani (kiri) saat jumpa pers di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Selasa, 12 Agustus 2025. (Sumber: POSKOTA | Foto: Pandi Ramedhan)

GAMBIR, POSKOTA.CO.ID - Jelang HUT ke-80 RI, Laboratorium Indonesia 2045 (LAB 45) menggelar seminar nasional yang menyoroti kondisi Indonesia yang sedang berada pada momentum strategis dan penting untuk melakukan refleksi dan merumuskan langkah menuju visi Indonesia Emas 2045.

Indonesia Emas 2045 adalah visi besar bangsa Indonesia untuk menjadi negara maju, berdaulat, adil, dan makmur pada tahun 2045, atau tepat 100 tahun setelah kemerdekaan.

Gagasan ini bukan sekadar slogan, melainkan arah pembangunan jangka panjang yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025–2045.

Dalam seminar nasional bertema “Refleksi Delapan Dekade dan Proyeksi Indonesia 2045” pada 20 sampai 21 Agustus 2025, LAB 45 bakal membahas sejumlah isu lintas sektor dengan demokrasi sebagai payung besar pembahasan.

Baca Juga: Seminar Nasional Pariwisata Tanjung Lesung, Diapresiasi Menparekraf

“Mengingat sistem tersebut saat ini tengah menghadapi berbagai tantangan,” kata Kepala LAB 45, Jaleswari Pramodhawardani saat jumpa pers di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Selasa, 12 Agustus 2025.

Kegiatan seminar pada hari pertama dan kedua, akan dibagi menjadi tiga sesi. Pada hari pertama, topik yang dibahas meliputi perkembangan pembangunan demokrasi dan peran partai politik, dinamika media massa dalam konteks demokrasi, serta evolusi doktrin pertahanan dan peperangan siber oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Hari kedua fokus pada peran kelas menengah dalam memperkuat demokrasi, hubungan antara lingkungan hidup dan demokrasi, serta pemberdayaan perempuan sebagai salah satu pilar utama demokrasi di Indonesia.

Selanjutnya, seminar akan dibuka dengan keynote speech Kepala LAB 45 Jaleswari Pramodhawardani dan dijadwalkan bakal ditutup dengan closing remarks dari penasihat senior LAB 45, Andi Widjajanto dan Makmur Keliat.

Seminar akan menghadirkan sepuluh analis dari berbagai bidang keahlian.

Mereka adalah Omar Farizi Wonggo, Reine Prihandoko, dan Christian Guntur Lebang (politik keamanan), Salma Salima Hariza Nihru dan Ali Nuralizen (maha data dan politik media), Radhityana Muhammad, Indah Lestari, Jessica Arreta, serta Baginda Muda Bangsa (ekonomi politik), dan Aldi Pahala Rizky bersama Ratu Ayu Gendiswardani (maha data dan gender).


Berita Terkait


News Update