Prinsip ini membuatnya baru membeli saham Apple setelah benar-benar mengerti cara kerja, model bisnis, dan prospek jangka panjangnya.
2. Cari Keunggulan Kompetitif
Keunggulan kompetitif atau competitive advantage adalah faktor yang membuat sebuah perusahaan unggul dan sulit disaingi. Misalnya, Aqua di pasar air mineral Indonesia.
Meski banyak merek lain, nama “Aqua” sudah identik dengan air mineral di benak konsumen.
Buffett percaya, perusahaan dengan keunggulan kompetitif yang kuat lebih mampu bertahan menghadapi persaingan dan perubahan tren pasar.
Baca Juga: 7 Tips Memulai Investasi untuk Pemula, Bisa dari Modal Kecil
3. Perhatikan Manajemen
Menurut Buffett, tim manajemen yang baik adalah aset berharga bagi perusahaan.
Manajemen yang kompeten mampu menjaga stabilitas, mendorong inovasi, dan menjaga profitabilitas.
Investor disarankan memeriksa latar belakang jajaran direksi, rekam jejak kepemimpinan, serta kinerja mereka di masa lalu sebelum memutuskan membeli saham suatu perusahaan.
4. Tentukan Nilai Wajar Saham
Strategi terakhir adalah memahami intrinsic value atau nilai wajar sebuah saham.
Buffett menggunakan analisis fundamental untuk membandingkan harga pasar dengan nilai sebenarnya.
Jika harga saham lebih rendah dari nilai wajarnya, itu adalah peluang beli.
Sebaliknya, jika terlalu tinggi, lebih baik menunggu. Dengan disiplin pada prinsip ini, investor dapat menghindari keputusan yang terburu-buru.