Pentingnya Dana Darurat sebelum Memulai Investasi, Begini Penjelasan Timothy Ronald

Rabu 06 Agu 2025, 13:01 WIB
Ilustrasi uang. (Sumber: PxHere)

Ilustrasi uang. (Sumber: PxHere)

POSKOTA.CO.ID – Sebelum terjun ke dunia investasi atau trading, ada satu langkah penting yang sering kali diabaikan oleh banyak orang, yakni mempersiapkan dana darurat.

Investor muda Timothy Ronald mengingatkan bahwa dana darurat adalah pondasi finansial yang perlu dibangun terlebih dahulu sebelum kita mulai menjelajah dunia keuangan.

"Dana darurat itu sebenarnya konsep sebelum lu mulai investasi. Investasi kan lu mau, atau investasi atau trading ya, lu mau menjelajah di dunia finansial, kan? Sebelum lu menjelajah, ada bagusnya lu punya set uang yang kira-kira bisa hidupin lu selama 3 bulan. Itu standar." kata Timothy Ronald, dikutip dari kanal YouTube miliknya.

Dana darurat berfungsi sebagai jaring pengaman ketika terjadi hal yang tidak terduga, seperti kehilangan pekerjaan, biaya medis mendadak, atau kondisi darurat lainnya. Dengan adanya dana darurat, kita tidak perlu mengganggu portofolio investasi untuk memenuhi kebutuhan mendesak.

Baca Juga: Era AI dan Masa Depan Ekonomi, Begini Penjelasan Timothy Ronald

Standar umum yang disarankan adalah memiliki dana darurat minimal setara 3 bulan biaya hidup. Namun, jika situasi pekerjaan atau pemasukan tidak terlalu stabil, jumlah ini bisa diperbesar hingga 6–12 bulan.

Banyak yang bertanya di mana tempat terbaik untuk menyimpan dana darurat. Timothy memberikan jawabannya dengan sederhana:

"Ada yang nanya simpannya di mana? Ya, simpel aja. Lu bisa simpan dalam format kas, mata uang asing, bisa di emas juga boleh. Harus likuid, pokoknya likuid dan nilainya enggak turun,"

Artinya, dana darurat harus disimpan di instrumen yang likuid (mudah dicairkan) dan stabil nilainya, bukan di aset berisiko tinggi seperti saham atau kripto.

Baca Juga: 5 Strategi Investasi Sukses Bagi Pemula Menurut Timothy Ronald

Beberapa opsi yang bisa dipertimbangkan antara lain:

  • Tabungan atau rekening giro
  • Deposito jangka pendek
  • Emas fisik
  • Mata uang asing (terutama dolar AS)

Berita Terkait


News Update