Dalam pernyataan tersebut, manajemen menyebutkan bahwa Carles Perez akan absen dalam waktu yang belum dapat ditentukan, terutama dari pertandingan penting leg kedua babak kualifikasi UEFA Conference League melawan klub Azerbaijan, Araz-Nakhchivan, yang dijadwalkan berlangsung Jumat dini hari, 1 Agustus 2025 waktu Indonesia Barat.
"Carles Perez mengalami cedera serius akibat insiden tak terduga yang terjadi di luar lapangan. Kami telah memberikan dukungan medis penuh dan berharap sang pemain dapat pulih sepenuhnya dalam waktu dekat," bunyi pernyataan klub.
Karier Carles Perez: Dari Barcelona ke Thessaloniki
Carles Pérez merupakan nama yang tidak asing di dunia sepak bola Eropa. Ia adalah produk akademi La Masia milik FC Barcelona, yang terkenal sebagai tempat lahirnya talenta besar seperti Lionel Messi, Xavi Hernandez, dan Andres Iniesta.
Perez sempat mencicipi tim utama Barcelona pada musim 2019, dengan total 11 penampilan dan mencetak satu gol di semua ajang.
Baca Juga: Jadwal Persib Bandung vs Western Sydney Wanderers di Laga Uji Coba, Kick-Off Jam Berapa?
Setelah itu, Perez bergabung dengan AS Roma pada 2020 dan tampil cukup reguler di Serie A. Namun, kariernya tidak terlalu stabil hingga akhirnya dipinjamkan ke Celta Vigo.
Pada awal musim panas 2025, ia dipinjamkan lagi ke klub Liga Super Yunani, Aris Thessaloniki, untuk mencari menit bermain lebih konsisten.
Dampak Absennya Perez Bagi Aris FC
Ketiadaan Perez tentu menjadi kerugian besar bagi pelatih dan tim Aris FC yang tengah membangun performa di kompetisi Eropa.
Perannya sebagai penyerang sayap yang kreatif dan eksplosif dianggap krusial, terutama dalam upaya tim mengamankan tiket ke fase grup UEFA Conference League.
Meskipun belum lama bergabung, Perez telah menunjukkan kontribusi positif dalam laga-laga pramusim, dan diharapkan menjadi salah satu andalan klub dalam musim kompetisi 2025/2026.
Belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian atau otoritas lokal mengenai status anjing penyerang dan pemiliknya.
Namun dalam sistem hukum Yunani, insiden gigitan hewan peliharaan yang menyebabkan cedera fisik bisa menjadi kasus hukum dengan potensi sanksi administratif hingga pidana bagi pemilik hewan yang lalai.