UTG ini menjadi elemen kunci yang memungkinkan layar fleksibel tetap responsif tanpa kehilangan ketahanan terhadap lipatan.
Selain itu, Samsung menyematkan perekat elastis berkinerja tinggi di lapisan OLED, yang mampu memulihkan bentuk layar hingga empat kali lebih baik dari generasi terdahulu.
"Di tahun ketujuh ponsel lipat OLED, kami kembali membuktikan pencapaian baru dalam ketahanan layar dan kualitas desain," tambah Verry.
Baca Juga: 3 HP Xiaomi Layar AMOLED harga Harga Mulai Rp2 Jutaan, Mending Pilih Mana untuk Kebutuhan Anda?
Merespons Kekhawatiran Pasar terhadap Ketahanan
Durabilitas layar ponsel lipat telah lama menjadi perhatian utama konsumen. Samsung mencoba menjawab kekhawatiran tersebut dengan menyertakan hasil pengujian independen.
Salah satunya dari kanal YouTube JerryRigEverything, yang menguji ketahanan fisik Galaxy Z Fold 7 melalui serangkaian tes ekstrem, seperti tekukan paksa dan goresan pada layar bagian dalam.
Meski layar tetap sensitif terhadap benda tajam seperti kuku atau logam, Galaxy Z Fold 7 dan Flip 7 tetap menunjukkan struktur tangguh dan andal untuk penggunaan jangka panjang.
Masa Pakai untuk Pengguna Intensif

Klaim 500 ribu lipatan menjadi sorotan penting terutama bagi pengguna aktif. Jika diasumsikan ponsel dibuka-tutup 100 kali per hari, maka masa pakainya bisa melebihi 13 tahun.
Sementara bagi pengguna yang lebih intensif, dengan frekuensi 200 lipatan per hari, perangkat tetap bisa bertahan sekitar 6 hingga 7 tahun.
Kalkulasi ini menjawab anggapan miring yang selama ini menyebut ponsel lipat sebagai produk yang mudah rusak dan tidak awet.
Desain Lebih Ramping dan Ringan
Tak hanya mengandalkan ketahanan, Galaxy Z Fold 7 dan Flip 7 juga hadir dengan desain yang semakin ramping dan ringan.
Hal ini memberikan kenyamanan ekstra saat digenggam maupun disimpan di saku, tanpa mengurangi fungsionalitas layar besar yang menjadi keunggulan utama dari ponsel lipat.