PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID - Beberapa bangunan seperti Leuit Baduy, didirikan berjejer di kawasan wisata Lembur Kula, Gunung Karang, Desa Pasirpeuteuy, Kecamatan Cadasari, Kabupaten Pandeglang.
Beberapa bangunan yang mirip dengan tempat penyimpanan padi itu, ternyata perpustakaan yang disiapkan bagi pengunjung kawasan wisata Lembur Kula di Gunung Karang.
Meski bangunan-bangunan itu konstruksinya seperti Leuit Baduy, namun isi dalam bangunan itu, sangat jauh berbeda. Leuit yang ada di Baduy, difungsikan sebagai tempat penyimpanan padi.
Tapi, bangunan Leuit di Gunung Karang diisi dengan berbagai buku, untuk dapat dipelajari dan dibaca oleh siapa saja yang berkunjung ke kawasan wisata Lembur Kula.
Baca Juga: DPRD Pandeglang Minta Disdikpora Segera Panggil Guru yang Ikut Gathering
Keberadaan perpustakaan tersebut terbilang cukup unik, karena selain bentuk bangunannya seperti Leuit, lokasinya juga berada di atas Gunung Karang.
Keberadaan perpustakaan di kawasan wisata Lembur Kula, Gunung Karang, juga menjadi perpaduan antara keindahan alam dengan dunia pendidikan.

Sehingga, siapapun yang mulai membuka tiap-tiap lembaran buku di perpustakaan ini, membuka jendela dunia dengan melihat alam terbuka dari atas Gunung Karang.
Perpustakaan yang diinisiasi oleh Bunda Literasi Banten, berkolaborasi dengan PISPI Banten, PT TIKI, dan pengelola wisata alam Lembur Kula, dinamakan Perpustakaan "Jagaraksa".
Nama Jagaraksa digunakan karena memiliki makna sebagai penjaga hati atau pelindung yang mengayomi rakyat dengan penuh rasa.
Perpustakaan itu, juga diresmikan langsung oleh Bunda Literasi Banten, Tisnawati Andra Soni, yang merupakan istri dari Gubernur Banten, Andra Soni.
Menurut Bunda Literasi Banten, bahwa sebetulnya konsep ini dikhususkan untuk anak-anak atau keluarga, yang memang mau berwisata cerdas. Karena, perpustakaan ini jadi penunjang sebagai taman bacaan di kawasan Lembur Kula, Gunung Karang.
"Tentu, hal ini akan memicu atau memantik, bahwa membaca perlu diselaraskan dengan pemandangan atau suasana yang menyenangkan," ungkap Tisnawati Andra Soni beberapa waktu lalu.
Tisnawati juga menceritakan, bahwa konsep perpustakaan yang dipadukan dengan wisata alam, akan membangkitkan semangat anak-anak atau keluarga yang hendak berlibur sambil belajar literasi.
"Melalui perpustakaan ini, menggiatkan literasi di Provinsi Banten, karena memang membaca untuk kalangan anak-anak saat ini masih kurang, dan itu bisa dimulai dari pendidikan karakter usia dini," katanya.
Baca Juga: Family Gathering Guru SD di Pandeglang Disebut Wajar
Terpisah, seorang pustakawan Pandeglang, Bang Aip mengaku, dengan adanya perpustakaan "Jagaraksa", akan menemani siapapun yang datang ke tempat wisata Lembur Kula.
"Kehadiran perpustakaan ini menjadi ruang-ruang baca, dengan suasana alam serta bisa menjadi kebiasaan yang baik untuk para keluarga dan anak-anak," ujarnya, Kamis 31 Juli 2025.
Lanjut dia, Perpustakaan ini diinisiasi sebagai kolaborasi antara Bunda Literasi Banten, PISPI Banten, PT TIKI, dan pengelola wisata alam Lembur Kula.
"Semoga setiap anak yang ada di Indonesia, khususnya di Pandeglang, Banten, bisa menjadi pribadi yang tangguh, sehat serta bisa menghasilkan karya yang positif dan inovatif," jelasnya.