POSKOTA.CO.ID - Penyanyi dan penulis lagu Nadin Amizah kembali menyuarakan kekecewaannya terkait penggunaan karyanya tanpa izin.
Kali ini, ia mempersoalkan dugaan penggunaan elemen lagu Bertaut miliknya dalam film produksi Sinemart Pictures, yang dinilai melanggar etika kolaborasi kreatif.
Melalui unggahan di media sosial, Nadin menegaskan bahwa tidak pernah ada persetujuan resmi dari dirinya untuk penggunaan lagu tersebut.
Ia menekankan bahwa masalah ini bukan sekadar soal kata Bertaut, melainkan kombinasi judul, lirik, dan aransemen musik yang dinilai terlalu mirip dengan karya aslinya.
Baca Juga: Intip Gelang Bvlgari Seharga Rp1 Miliar Lebih Luna Maya di Acara Resepsi Pernikahannya
Awal Permasalahan: Penolakan Kolaborasi yang Diabaikan

Polemik Nadin dengan Sinemart Pictures bermula pada Februari 2024, ketika perwakilan rumah produksi tersebut menghubungi pihak Nadin untuk "mengeksplorasi kemungkinan" kolaborasi pembuatan lagu baru, sekaligus menyatakan ketertarikan terhadap lagu Bertaut.
Hal itu disampaikan ke ibu Nadin, dan Nadin telah menjawab tidak tertarik dengan projek itu. "Nadin tidak ada niat untuk memakai lagu Bertaut atau mengizinkan penggunaan judul maupun lagunya," tulis Nadin dalam pesan chat yang ia bagikan di akun Instagram-nya, Kamis, 31 Juli 2025.
Namun, meski telah ditolak, pada April 2024, akun resmi Sinemart mengunggah materi promosi terkait film tersebut, yang menurut Nadin mengandung lirik dan nada yang mirip dengan lagu Bertaut.
Gabungan Tiga Elemen yang Dinilai Bermasalah
Nadin mengungkapkan rasa tidak nyaman atas penggunaan gabungan antara:
- Judul film yang mengandung kata Bertaut,
- Tagline promosi yang menyerupai lirik lagunya,
- Soundtrack yang dinilai memiliki kemiripan signifikan secara struktur musikal.
Setelah menegur pihak produksi, Nadin sempat mendapat respons yang menyebut insiden ini sebagai "miskomunikasi" dan akan ditindaklanjuti. Namun, hingga film tersebut dirilis setahun kemudian (2025), tidak ada perubahan signifikan pada judul dan elemen promosi yang dinilai bermasalah.
"Yang buat aku lebih confuse, let say aku izinkan penggunaan Bertaut (lagu dan judulnya). Placement di film seperti apa, karena lirik pertama saja 'bun' tentang bundaku, bukan bun sayang, bukan beb, bunda!" tegasnya.
Baca Juga: Profil Steffi Zamora yang Bakal Nikah dengan Nino Fernandez, Terpaut Usia 17 Tahun
Bukan Soal Kata, Tapi Integritas Karya
Nadin menegaskan bahwa masalah utamanya bukan pada penggunaan kata Bertaut secara terpisah, melainkan pada penggabungan tiga elemen yang secara keseluruhan menyerupai karakter karyanya.
"Penggunaan judul Bertaut Rindu sendirian tidak akan masalah. Tapi ketika digabung dengan tagline dan soundtrack yang sangat mirip dengan lagu saya, itu sudah bukan kebetulan," tambahnya.
Ia juga menekankan bahwa tujuannya bukan mempersoalkan hak cipta atas kata umum, melainkan menuntut penghargaan terhadap etika berkesenian.
"Aku yakin 100 persen dan percaya bahwa penggunaan kata Bertaut itu tidak ada batasnya, dan tidak bisa di-hakciptakan oleh siapapun. Sebagai sesama pelaku seni, aku tidak mempermasalahkan penggunaan kata Bertaut pada judul karya Kak Tian, tentu karena siapa pula aku untuk punya masalah terhadap itu," bebernya.
Mengapa Harus Tiga Elemen Sekaligus?
Nadin mempertanyakan alasan di balik keputusan Sinemart Pictures menggunakan kombinasi judul, tagline, dan soundtrack yang sangat mirip dengan karyanya.
"Bisa dimengerti bahwa saat judulnya saja Bertaut Rindu dan elemen lainnya berbeda, tidak akan menjadi masalah. Tapi ko bisa ya pihak PH menggunakan gabungan dari ketiga elemen tersebut bersamaan?" tukasnya.
"Penggunaan judul Bertaut Rindu dengan sendirinya saja adalah hal lumrah, tapi keputusan PH untuk menggabungkan ketiga elemen yang saya sebutkan di atas, menurut saya adalah sebuah keputusan culas," tandas Nadin Amizah.
Tuntutan Nadin: Transparansi dan Etika Kreasi
Nadin menegaskan bahwa ia tidak berniat memperkarakan hal ini secara hukum, melainkan mendorong dialog terbuka tentang pentingnya menghormati karya seni orang lain.
Ia berharap insiden ini menjadi pembelajaran bagi industri kreatif agar lebih memperhatikan proses kolaborasi yang adil dan transparan.
Sampai berita ini diturunkan, Sinemart Pictures belum memberikan pernyataan resmi terkait tuntutan Nadin Amizah.